INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Warga di sekitar Mahad Al Zaytun mati-matian bela Syekh Panji Gumilang, terkait beragam polemik dan tuduhan yang dialamatkan.
Menurut keterangan warga, mereka yang mem-viral-kan di media sosial dan bergam media lainnya tidak tahu apa-apa.
Sebaliknya, para petani dan warga yang bekerja di Al Zaytun bertahun-tahun telah merasa tercukupi dan mendapatkan manfaat dari keberadaan pondon pesantren tersebut.
Salah satu warga tersebut adalah Wanto. Dia tidak mau ambil pusing soal viralnya Al Zaytun. Meski setiap kejadian pasti ada hikmahnya.
BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Sebut Kehidupan Baru Dimulai dari Umur 70 Tahun
“Ada hikmahnya juga tentang keberadaan Al Zaytun. Yang diviralkan itu katanya fiqih. Kita itu petani, tahunya kerja untuk pertanian,” tegas Wanto.
Disampaikan dia, lahan pertanian yang dikerjasamakan dengan warga telah terbukti memberikan mereka penghasilan.
Bahkan dari beberapa bau yang dikelolanya, menghasilkan belasan juta rupiah sekali panen. Hal ini, menjadi bukti bahwa keberadaan pondon pesantren tersebut membawa manfaat.
“Saya nggak menanggapi yang viral di awang-awang itu. Kami itu kerjanya membangun, menanam-menanam terus,” tegas dia.
BACA JUGA:Warga Sekitar Membela Syekh Panji Gumilang, Dapat Penghasilan Belasan Juta, Oh Ternyata
Bagi warga, kata Wanto, yang terpenting adalah kebutuhan pangan mereka tercukupi dan bisa membiayai kebutuhan keluarga.
Hal serupa dikatakan Anwar. Menurut dia, sebagai petani yang tahu Al Zaytun luar dalam setiap harinya, apa yang dituduhkan tersebut tidak terlalu membuatnya pusing.
“Jadi abdi mah dari pada nguruskeun nu kitu, nguruskan tataten. Naon urusana. Padahal nu nyaho persis di jero Al Zaytun, nya P3KPI,” tegasnya.
Bukannya membela yayasan dan Mahad Al Zaytun, Anwar mengaku, mengetahui kondisi di dalam. Sebab, sering berinteraksi dengan penghuninya.
BACA JUGA:HANYA 20 MENIT, 40 Ribu Tiket Indonesia vs Argentina Terjual