CIREBON – Meski hari libur, ratusan massa dari sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Muslim Cirebon (GMC) berunjukrasa menuntut Walikota dan DPRD Kota Cirebon untuk segera mengeluarkan surat pelarangan izin tempat-tempat karaoke, kemarin (26/12). GMC mendesak Pemkot menutup tempat-tempat yang dianggap sebagai sarang maksiat tersebut. Massa aksi GMC yang terdiri dari FPI, GAPAS, FUI, Muhammadiyah, Persis, Indonesia Bisa, Brigade, Assunnah, MUI Kota Cirebon, NU, Jamaah Musholla dan DKM Masjid, bergerak dari Islamic Centre (IC) Kota Cirebon membentangkan spanduk, poster-poster penolakan, dan tuntutan yang ditujukan kepada Walikota dan DPRD di depan Karaoke Keluarga Fantasy Jl Kartini. Sesampainya di gerbang depan Fantasy, massa berorasi dengan kawalan barikade polisi. “Tutup Fantasy, kalau Anda tidak mau dikejar-kejar umat Islam,” tegas Salim Bajri dalam menyampaikan orasinya di depan Karaoke Keluarga Fantasy. Salim Bajri juga mengingatkan bahwa Jl Kartini merupakan zona anak sekolah dan tempat-tempat peribadatan. “Karena Kartini jalan protocol, masih banyak usaha yang bisa menghasilkan uang, tidak harus bisnis karaoke yang berbau maksiat,” tambahnya. Massa berorasi di depan Fantasy secara bergantian. Mereka menuntut dengan tegas kepada walikota untuk menutup Fantasy. Kalau tidak segera ditutup, mereka mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak lagi. “Kami akan menurunkan ribuan massa kalau pemerintah dan pemilik karaoke tidak segera menutup,” teriak salahsatu orator. Setelah puas berorasi di depan Karaoke Keluarga Fantasy, massa menuju lokasi karaoke Rain dan Happy Puppy. Mereka kembali orasi dengan tuntutan yang sama, mendesak muspida dan jajarannya untuk bisa menutup tempat-tempat karaoke. “Kami prihatin dengan penyebaran HIV di Cirebon peringkat 2 di Jawa Barat. Seks bebas yang menimpa kalangan remaja karena adanya tempat-tempat maksiat. Kepada seluruh jajaran muspida agar segera menutup izin tempat-tempat hiburan karaoke, demi kondusivitas kota,” pinta Ustadz Idris. Ormas Islam tersebut juga meminta waktu limit untuk menutup tempat-tempat karaoke tersebut. Karena sudah dianggap meresahkan umat Islam di Kota Cirebon. “Kami akan lihat reaksi Walikota, kalau bisnis karaoke ini masih tetap buka, kami akan mengumpulkan seluruh elemen masyarakat dalam jumlah yang lebih besar menuntut surat pelarangan izin tempat-tempat karaoke tersebut. Tapi tetap dengan damai dan berakhlaq,” kata Ustadz Iwan Hadi Sucipto selaku korlap GMC. Selesai menyambangi dan berorasi di Rain dan Happy Puppy Karaoke, massa menuju Elok Karaoke di Jl Gunung Sari. Sementara Inul Vista Karaoke sama sekali tidak disentuh, padahal polisi sudah bersiaga. Saat di Elok, massa sempat bersitegang dengan penjaga karaoke karena penjaga dianggap nantang dan memancing massa. Namun massa berhasil diredam. “Untuk sementara Inul belum ada laporan yang berbau negatif dari masyarakat. Tapi kami tetap pantau terus perkembangan tempat-tempat karaoke yang ada di Cirebon. Besok, kami akan mengajukan surat ke DPRD Kota Cirebon, agar tempat-tempat yang berbau maksiat surat izinnya dicabut. Kami juga akan edarkan surat ultimatum ke seluruh tempat karaoke agar diindahkan. Kami tidak akan main-main,” tukas Ustadz Iwan. Dalam unjuk rasa tersebut, terlihat Kapolres Cirebon Kota AKBP Herukoco turun langsung bersama jajarannya dan satuan Brimob melakukan pengamanan jalannya aksi. (hsn)
GMC Sisir Lokasi Karaoke
Senin 27-12-2010,07:17 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :