Yang Awam Gak Perlu Debat, Soal Puasa Arafah Ikut Fatwa Syekh Muhammad Jaber Saja

Selasa 27-06-2023,12:00 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Dia juga mengingatkan agar umat Muslim kebanyakan, yang termasuk awam, tidak perlu memperdebatkan perbedaan pandangan yang terjadi di antara para ulama.

BACA JUGA:Teruntuk Bobotoh Persib, Luis Milla Sudah Kesal dan Geram, Makanya Akan Ada Tindakan Tegas

Lebih lanjut, penceramah asal Madinah yang telah lama tinggal di Indonesia itu mengatakan, umat Islam Indonesia boleh memilih di antara dua pendapat tersebut.

Seperti dijelaskan oleh Syekh Muhammad Jaber sendiri lewat akun media sosial Instagram miliknya. 

"Bismillah, puasa Arafah, besok hari Selasa tanggal 27 Juni 2023 atau tanggal 28 Juni 2023 hari Rabu, yang benar yang mana?," katanya

"Itu perbedaan antara ulama. Insya Allah dua-duanya benar," imbuh Syekh Muhammad Jaber. 

Syekh Muhammad menekankan, umat Muslim Indonesia boleh memilih di antara dua pandangan tersebut. Asalkan jangan mencampurkan di antara keduanya. 

Terlebih di dalam melaksanakan puasa Arafah yang dikerjakan di tanggal 9 Dzulhijjah.

"Perbedaan antara rukyat dan hisab dan perbedaan negara dan Mekkah yang melaksanakan hari Arafah," katanya.

"Berarti kalau antum puasa besok, 27, hari Selasa, mengikuti hisab, mengikuti Muhammadiyah, mengikuti Mekkah, insya Allah benar dan insya Allah mendapatkan pahala," jelas Syekh Muhammad.

"Kalau mengikuti rukyat, mengikuti negara, hari Rabu, tanggal 28, tetap sah (puasa) dan insya Allah mendapatkan pahala hari Arafah," jelasnya lagi.

Syekh Muhammad menegaskan, jika sudah memilih pendapat yang sama dengan Mekkah atau Muhammadiyah, yakni Idul Adha pada 28 Juni, maka jangan puasa di hari tersebut.

"Yang penting, kalau antum anggap besok, hari Selasa tanggal 27 hari Arafah, berarti tanggal 28 tidak boleh berpuasa," tandasnya.

BACA JUGA:Soal Salam Havenu Shalom Aleichem, Syekh Panji Gumilang: Itu Bukan Lagu Yahudi, Lagunya Orang Ibrani

Kategori :