INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Hacktivist Indonesia yang mengklaim sebagai hacker berhasil bobol data Mahad Al Zaytun Indonesia dan membocorkan sejumlah identitas.
Salah satu yang ditunjukkan adalah pembobolan data dari Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang mencakup biodata sampai dengan nomor HP.
Data lain yang dibocorkan adalah agama, tempat tanggal lahir, nama istri, nama anak hingga identitas pribadi lainnya.
Kemudian terdapat sekitar 45.780 data registrasi di Al Zaytun sampai Mei 2023 yang berhasil dibobol. Data itu, berisi nama lengkap, NIK (nomor induk kependudukan) hingga alamat.
BACA JUGA:Pasca Gempa Bumi 6.4 Magnitudo Dekat Bantul, Badan Geologi Kementerian ESDM Keluarkan 4 Rekomendasi
Dalam unggahannya, Hacktivist Indonesia juga menyebut telah membobol website Al Zaytu seperti daftar.al-zaytun.sch.id, webdisk.al-zaytun.sch.id dan lainnya.
"Data personal Alumni Al Zaytun leaked by Fredens of Security," tulis keterangan itu, sembari melampirkan identitas beberapa alumni.
Pada keterangannya Fredens of Security juga menyampaikan mengenai bahwa mereka bukan kelompok teroris dan hanya ingin mempertahankan Agama Islam.
"Maaf, Indonesia. Kami bukan teroris. Kami ingin mempertahankan Islam dan kami tiadk bisa menerima umat Islam di Indonesia dibuat resah seperti ini, kami akan meneruskan menyerang Al Zaytun sampai tujuan tercapai," tulis keterangan itu
Selain Hacktivist Indonesia, ada juga kelompok yang menamakan dirinya VulzSec Official. Mereka juga mengaku berhasil membobol keamanan cyber Al Zaytun.
Dari hasil pembobolan data itu, kelompok hacker itu telah mengetahui dan mendapatkan 26 data pengajar dan 2 ahli teknologi informasi di Mahad Al Zaytun.
"Serangan itu hanya peringatan. Namun, jika masih ada kontroversi, kami akan membagikan semua data secara gratis," tulis keterangan tersebut.
Yang terbaru, Vulzsec Team juga membagikan data transaksi perbankan dari Al Zaytun dari 2 nomor rekening Bank Mandiri.
BACA JUGA:Gaduh Soal Pondok Pesantren Al Zaytun, Ketua Alumni Al Azhar Indonesia Bilang Begini