INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Sedikitnya 1.500 data transaksi keuangan Mahad Al-Zaytun diklaim telah berhasil diretas oleh kelompok hacker yang mengatasnamakan dirinya Hacktivist Indonesia.
Motif mereka melakukan serangan cyber hingga mampu menemukan celah keamanan dan meruntuhkan pertahanan Al Zaytun, karena tidak terima dengan kontroversi yang dibuat Syekh Panji Gumilang.
Setelah menguliti data pribadi Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, mereka mengklaim sudah memiliki data 1.500 transaksi keuangan dari Mahad Al-Zaytun berikut dari para santri.
Kemudian turut membobol data 26 dosen dan 2 ahli teknologi informasi di Institut Agama Islam (IAI) Al Azis yang merupakan perguruan tinggi di bawah Al Zaytun.
BACA JUGA:HUT Bhayangkara ke-77 Meriah, Kapolresta Cirebon Ajak Pejabat Utama Tiup Lilin Bersama
Tak berhenti di situ, data lain seperti personal data dari alumni Mahad Al-Zaytun juga diklaim berhasil dijebol. Sebagian sampel data itu, mereka unggah ke media sosial.
Sejauh ini, kelompok hacker ini mengaku membobol 3 website dan sub domain dari Mahad Al-Zaytun baik situs pendaftaran maupun lainnya.
Dari 3 website ini, mereka menemukan cukup banyak data. Namun tidak dijelaskan dari mana mereka mendapatkan data transaksi keuangan yang dilakukan pada 2 nomor rekening di Bank Mandiri Cabang DI Panjaitan Indramayu.
Menurut keterangan mereka, kebocoran data Al Zaytun tidak akan berhenti sampai di sini. Serangan cyber juga akan terus dilakukan.
BACA JUGA:Kejadian Mistis di Stadion GBLA, Duo Asing Siap Debut jelang Persib vs Madura United
Diklaim bahwa pertahanan cyber dari Mahad Al Zaytun sudah runtuh, pada beberapa website dan sub domain website seperti pendaftaran hingga lainnya.
"1.500 data transaksi Institut Agama Islam Al Zaytun. Perbankan: Bank Mandiri. Nomor rekening 134-00-0067xxx-0 dan 134-00-444xxx-1," tulis keterangan tersebut.
Dalam keterangannya hacker dari Vulzsec Team menyatakan bahwa mereka tidak mempublikasikan semua data tersebut, karena menyangkut transaksi perbankan dari mahasiswa.
Dari beberapa sampel data yang dibocorkan terdapat pembayaran untuk biaya pendidikan sebesar Rp.3.900.000, hingga biaya listrik Rp300.000.
BACA JUGA:Pemulangan Jemaah Haji ke Indonesia Dimulai 4 Juli 2023, Kloter Pertama