Ok
Daya Motor

4 Pekerja Asal Kota Cirebon dan Indramayu Selamat dari Banjir Aceh Sudah Pulang ke Rumahnya

4 Pekerja Asal Kota Cirebon dan Indramayu Selamat dari Banjir Aceh Sudah Pulang ke Rumahnya

Empat pekerja bangunan Cirebon selamat dari banjir Aceh bersama DPRD Jawa Barat George Edwin Sugiarto di Terminal Kampung Rambutan Jakarta, Jumat 12 Desember 2025.-ABDULLAH-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Suasana haru terlihat saat proses kepulangan empat warga Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu dari Aceh.

Keempat orang ini yang merupakan para pekerja bangunan harus berjalan kaki berkilo-kilo meter untuk menyelamatkan diri pasca Aceh digempur bencana banjir dan tanah longsor.

Untuk menyelematkan diri, mereka harus  berjalan kaki hingga 9 hari 8 malam, agar dapat menemukan bantuan makanan dan minuman.

BACA JUGA:Diskon Tarif Tol 20 Persen di Trans Jawa untuk Libur Nataru 2025-2026, Berikut Ini Rinciannya

BACA JUGA:10 Kuliner Viral Bandung 2025 yang Wajib Dicoba Saat Liburan Akhir Tahun

Pemulangan mereka dibantu Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat George Edwin Sugiarto, hingga tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta,  Jumat 12 Desember 2025 menggunakan Bus Putera Pelangi.

Mereka adalah Udin warga RT 07 RW 03 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti, Abdur Rachmat Dahlan warga Kedung Wungu Pesantren  RT 03 RW 02 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti.

Kemudian kedua warga Kabupaten Indramayu bernama Heru Apriangga  warga Bungkul Barat RT 03 RW 03 Desa Bojongsari Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, dan Tedi Kurniawan warga Dusun Pulo  RT 17 RW 07 Desa Plumbon  Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, George Edwin Sugiharto mengaku terharu akhirnya keempat warga Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu ini tiba di Pulau Jawa.

Setelah dari sejak bencana alam terjadi Aceh hingga 10 hari lamanya, nasibnya terkatung katung dan perbekalan habis tapi keempatnya berhasil Survive dengan kondisi lingkungannya.

George begitu mendapatkan informasi dirinya langsung bergerak, dan malam itu temannya dari TNI meyediakan mobil travel membawa keempatnya dari Lhouseumawe Aceh menuju Medan.

“Dari Lhoukseumawe ada peran TNI membantu merek dengan meyediakan mobil travel menuju medan,” terangnya.

BACA JUGA:Urutan 5 Shio Paling Cuan Tahun 2026: Siap-siap Rezeki Nomplok, Kambing Paling Berjaya, Tikus Menyusul

George mengapresiasi ketabahan mereka karena bisa survive di hutan tanpa ada kepastian nasib mereka, bahkan dirinya mendengarkan cerita langsung  begitu turun dari bus merasa terharu dan sungguh kasihanm tapi mereka tetap mau bertahan hidup  dibalik keterbatasan uang yang dimiliki.

“Luar biasa perjuangan mereka bertahan hidupo dihutan mencari jalan untuk keluar hutan dan  memiliki ke Lhouseumawe,” ujarnya. .

Atas dasar itulah politisi Partai Gerindra ini menyambut langsung kedatangan mereka di Terminal Kampung Rambutan, karena mereka benar benar berjuang bertahan hidup, karena kalau tidak ada pertolongan  mereka bisa mati kelaparan.

“mereka ini bekerja buruh bangunan untuk membangun markas TNI, begitu kena banjir mahan materialnya hilang,” tandasnya.

George pun mengajak makan siang, selanjutnya keempat orang ini diantar ke rumahnya masing-masing yakni 2 orang ke Indramayu, dan 2 orang ke Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti. 

Udin  warga RT 07 RW 03 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti, mengucapkan terima kasih atas bantuan proses pemulangan yang diberikan oleh George Edwin Sugiarto.

Bantuan dari George ini bentuk keajaiban saat dirinya sudah berputus asa  dan tidak punya harapan. Namun tiba tiba ada kontak dari George yang membantu proses pemulangan.

“Saya sudah putus asa, tapi Allah memberikan pertolongan kepada saya dan teman teman melalui Pak George,” terangnya.

Udin mengaku begitu bencana datang belum sempat bekerja sebagai buruh bangunan, karena rencananya akan membangun Markas TNI, karena terjadi bencana akhirnya bahan materialnya tersapu bencana. Karena kondisi tidak menentu, Udin dan teman temannya memilih keluar dari hutan untiuk mencari solusi ada keluarga dari lokasi bencana.

“Selama jalan kaki, apapum di hujan kita makan apa saja yang ada di hutan, seperti daunan, air minum juga hanya seketemunya,” ujar Udin penuh rasa haru. (abd)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait