Selain area pendidikan juga terdapat fasilitas lainnya yakni Istana Beras yang merupakan fasilitas penyimpanan pangan.
Kendati demikian, di balik kemegahan yang ada sekarang ini, pembangunan Mahad Al Zaytun sebenarnya membutuhkan waktu puluhan tahun dan dari nol.
Syekh Panji Gumilang berkisah, dirinya pernah tinggal di ruang kelas di masa-masa awal pembangunan mahad.
Di ruang kelas yang dibagi 4 itu, dirinya tinggal sekaligus tempat penyimpanan buku, dan ruang untuk menerima tamu.
BACA JUGA:Panji Gumilang Sebut MUI Sebagai Lembaga Teroris, Wasekjen: Tolong Tarik Ucapannya
Kini, komplek mahad tersebut sedemikian luasnya dan dihuni setidaknya 10.000 orang baik santri, guru, dosen hingga pengurus yayasan serta karyawan lainnya.
Selain karyawan untuk pendirikan, Al Zaytun juga memiliki tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan lain seperti pangan hingga infrastruktur.
Karenanya, wajar saja bila dilihat dari satelit luas lahan dari Mahad Al Zaytun juga terlihat jelas.