CIREBON, RADARCIREBON.COM - Aryanto Misel, warga Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon yang menjadi inovator Niku Banyu atau Nikuba mengaku kecewa begitu pulang dari Italia.
Penemu alat pengubah air menjadi BBM itu, sempat selama dia minggu berada di Italia dan bertemu dengan pimpinan pabrikan Ferrari dan Lamborghini.
Namun sayangnya, niat Aryanto untuk mentransfer teknologi nikuba kepada pabrikan otomotif di Italia mengalami kekecewaan, pasalnya alat itu mau dicontek. Tetapi, nilai uang yang diharapkan tidak sesuai.
Aryanto menjelaskan, sejak 16 Juni 2023 dirinya berangkat menuju Italia guna bertemu dengan para petinggi otomotif italia termasuk Ferrari dan Lamborghini.
BACA JUGA:Gajah di Pelupuk Mata Tak Tampak, Warga Gantar Tak Mau Sekolah di Al Zaytun, Kepsek: Ibarat Mimpi
Awalnya, satu bulan sebelum berangkat sempat didatangi pengusaha otomotif asal Indonesia yang punya relasi bisnis di Italia.
Mereka datang bersama dengan perwakilan dari Italia, lalu menyampaikan akan membawa dirinya ke Italia guna bertemu dengan petinggi pabrikan otomotif Italia untuk mentransfer teknologi Nikuba.
Ketika awal datang ke Italia, dirinya disuguhkan dengan berbagai tempat yang ada di Italia. "Awal datang, saya nggak langsung bicarakan terkait nikuba, namun saya diajak jalan-jalan keliling Italia," tuturnya.
Dirinya hanya tiga hari membahas terkait Nikuba ciptaannya. Di situ Aryanto diminta untuk mengajarkan cara membuat nikuba kepada mereka.
"Jelas saya nggak mau, karena belum ada pembicaraan mengenai kompensasi kalau saya ajarkan pembuatan nikuba. Saya melakukan penelitian dan membuat nikuba itu selama lima tahun itu menghabiskan uang yang banyak," tuturnya.
Aryanto menjelaskan, dirinya siap mengajarkan orang Italia membuat nikuba sampai bisa, asal ada uang kompensasinya.
"Saya siap belajarin buat nikuba, asal ada kompensasi, bahasa kasarnya ya silahkan tekhnologi nikuba yang saya ciptakan dibeli oleh mereka dengan nilai 15 miliar, tetapi itu tidak ada obrolan mengenai itu," ujarnya.
Pihaknya memang sengaja tidak membawa nikuba yang sudah jadi ke Italia. "Saya ke Italia, nggak bawa nikuba, kalau bawa nikuba ya hancurlah saya, karena pasti. Mereka nanti minta saya membongkar dan membuat kembali nikuba," tuturnya.
BACA JUGA:Sekarang BRIN Dukung Nikuba Aryanto Misel: Perlu Ada Riset Lanjutan