"Air apapun, limbah kah dia, itu harus punya manfaat. Seperti yang sudah kita lakukan sekarang, ditingkatkan lagi," katanya.
Pesan lainnya adalah pelihara baik-baik lingkungan hidup. Khususnya dalam bentuk tanaman yang berupa kayu, maupun buah, dan rimba. "Dipelihara baik-baik," pintanya.
Berikutnya adalah perhatikan ternak yang dipelihara, jangan sampai ada kekurangan air dan pada akhirnya mati karena dehidrasi.
Ketiga, pesan syekh adalah jaga kesehatan sebaik-baiknya dalam menghadapi perubahan iklim. Misalnya dengan cukup mengonsumsi cairan.
BACA JUGA:Tol Cisumdawu Jadi Kado HUT RI ke-78, Diresmikan Presiden Jokowi Agustus 2023
"Jangan ada yang kurang minum, karena bisa dehidrasi. Ini menyebabkan banyak sekali efek. Berpikir menjadi terganggu, konsentrasi terganggu, sudah pasti kesehatan fisik terganggu," tandasnya.
Ditegaskan syekh bahwa hal tersebut harus benar-benar dicamkan untuk berperan aktif dan nyata dalam menjaga kelangsungan hidup manusia serta lingkungan.
Kemudian syekh juga berpesan mengenai kemandirian yang di era Bung Karno dikenal dengan Berdikari. Baginya, kemandirian tersebut berarti berhemat atau penghematan.
Menurutnya, faktor kemandirian tersebut menjadi sangat penting termasuk dalam hal pangan. Sehingga dapat menunjang beragam kebutuhan.
BACA JUGA:Puting Beliung di Indramayu Dikaitkan dengan Al Zaytun, Warganet: Alam Murka Sama Gumilang
Dalam taushiyah salat Jumat itu, Syekh Panji Gumilang juga sempat menyampaikan hipotesa mengenai kebangkitan Indonesia, khingga krisis iklim, namun tidak sama sekali menyinggung mengenai kontroversi di luar terkait Mahad Al Zaytun.