Ada Badai Matahari 2025 Mendatang, Diprediksi Bisa Luluhlantahkan Jaringan Internet

Kamis 13-07-2023,08:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

WASHINGTON, RADARCIREBON.COM – Fenomena alam akan kembali terjadi pada 2025 mendatang. Meski, terhitung masih dua tahun lagi, tapi kewaspadaan dini perlu dipersiapkan dari sekarang.

Fenomena alam tersebut berasal dari matahari yang akan menghujani bumi dengan badai solar dengan skala besar.

BACA JUGA:Puncak Upacara Seren Taun, Bupati Kuningan: Ikhtiar Melestarikan dan Pengembangan Budaya

Para alhli   di Para ahli di National Oceanic and Atmospheric Administration atau Lembaga Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat khawatir fenomena itu akan membawa banyak kerusakan di Bumi, termasuk internet.

Mereka menyatakan Matahari akan mencapai puncak siklusnya pada 2025. Akibatnya ialah akan terjadi badai matahari.

BACA JUGA:Senangnya Warga Cirebon Pulang Liburan Lewat Bandara Kertajati, Cuma 40 Menit Udah Sampai Rumah

Dijelaskan, mereka telah melacak dan memprediksi badai matahari memberikan gambaran kasar tentang efeknya, yakni pemadaman total radio hingga badai geomagnetik dan radiasi.

“Beberapa sistem jaringan mungkin akan mengalami keruntuhan atau pemadaman total,” kata lembaga tersebut yang dilansir dari Daily Star via JPNN.com, Kamis 13 Juli 2023.

BACA JUGA:Hore! Pemkab Cirebon Kucurkan Dana Rp9,5 Miliar untuk Lanjutkan Bangun Stadion Watubelah

Sebenarnya badai matahari itu bukan hal aneh. Sejak 1755, sejumlah ilmuan telah terjadi 25 badai matahari.

Namun, kali ini para ahli begitu waswas karena siklus badai matahari lebih cepat ketimbang biasanya. Para ahli juga melihat lebih banyak letusan dan bintik matahari daripada yang pernah diperkirakan.

Badai matahari memuat gelombang elektromagnetik. Jika ukurannya cukup besar, gelombang itu bisa menimbulkan efek destruktif terhadap Bumi.

BACA JUGA:Mustahil Miskin, Inilah Rahasia 7 Keajaiban Percepatan Rezeki yang Anda Cari Selama Ini!

Kekhawatiran akan ‘kiamat internet’ kian mengemuka sejak Asisten Profesor Ilmu Komputer Universitas California Sangeetha Abdu Jyothi menyampaikan makalahnya yang berjudul Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse pada 2021.

Sangeetha menuliskan soal Coronal Mass Ejection (CME) atau pelemparan massa lingkaran luar Matahari yang disertai materi bermuatan listrik dan medan magnet.

BACA JUGA:Mahfud MD Beberkan Perjalanan NII, KW 9 Hingga Al Zaytun Milik Panji Gumilang

Ketika mencapai Bumi, massa itu langsung berinteraksi dengan medan magnet Bumi dan menghasilkan arus terinduksi geomagnetik (GIC).

“Singkatnya, kami tidak tahu seberapa tangguh infrastruktur internet saat ini terhadap ancaman CME!” ujar Sangeetha dalam twitnya. (*)

Kategori :