CIREBON, RADARCIREBON.COM - Alat Niku Banyu atau Nikuba yang diklaim bakal dikontrak penyedia energi untuk perusahaan seperti Ferrari hingga Lamborghini, buatan Aryanto Misel menarik perhatian masyarakat.
Kendati demikian, secara fisika alat Nikuba ini, bukan hal baru. Termasuk proses elektrolisis yang memisahkan antara hidrogen dan oksigen pada air. Kemudian hidrogen dialirkan ke pembakaran mesin.
Fisikawan yang juga alumnus jurusan fisika Cardiff University, Fajrul FX menjelaskan, sampai sekarang belum ada pembuktian berkaitan dengan Nikuba sebagai bahan bakar air.
Bahkan sepeda motor TNI yang dipasang Nikuba, masih menggunakan bensin. Tidak sepenuhnya memakai air.
BACA JUGA: Ada Badai Matahari 2025 Mendatang, Diprediksi Bisa Luluhlantahkan Jaringan Internet
"Elektrolisis merupakan pemisahan satu senyawa dengan lainnya melalui reaksi listrik. Karenanya melibatkan aki motor," jelasnya.
Untuk melakukan elektrolisis pada air, dibutuhkan minimal 4,4 kWh. Hidrogen yang dihasilkan menghasilkan energi maksimal 4,4 kWh. Itu dengan asumsi efisiensi 100 persen.
Sedangkan efisiensi elektrolisis realisasinya hanya 70 persen. Sehingga energi yang diperlukan lebih besar dari yang didapatkan.
Dengan realisasi 70 persen, dibutuhkan data 6,6 kWh untuk proses elektrolisis dan menghasilkan 1,5 kWh.
BACA JUGA:Mau Lewat Tol Cisumdawu? Simak Nama Gerbang Tol dan Rutenya, Ada 2 Ujung Jaya, Jangan Keliru
"Realisasi efisiensi 30 persen menghasilkan 1,5 kWh. Daya 1,5 kWh bila dikonversi untuk menggerakan sepeda motor, hanya untuk 7,3 kilometer. Dengan realisasi 100 persen hanya dapat menempuh jarak 21 kilometer," tuturnya.
Karena itu, klaim 1 liter air bisa untuk 400 km perjalanan, tidak sesuai dengan perhitungan fisika secara energi.
"(Nikuba) sumber energi bukan air, tetapi aki motor. Karena air hanya menjadi perantara menghasilkan hidrogen. Lama kelamaan, aki motor akan habis."
"Lama kelamaan akan tekor akinya. Sistem ini tidak akan bekerja lagi," katanya.
BACA JUGA:3 Pesepakbola Muda Kabupaten Cirebon Ikut Seleksi Timnas U-17 untuk Piala Dunia 2023