RADARCIREBON.COM - Sejak diresmikan tahun 2021, program Petani Milenial menjadi salah satu ikhtiar Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk membangun sistem pertanian yang berkelanjutan, menciptakan lapangan pekerjaan, sekaligus menahan laju urbanisasi.
Ditemui di sela-sela acara Cycling De Jabar 2023 di Alun-alun Paamprokan Kabupaten Pangandaran, Minggu (9/7), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, gelaran Cycling De Jabar tidak hanya mempromosikan keindahan, tetapi juga ekonomi. Ekonomi terbaik di Jabar, terutama di bagian selatan, adalah pertanian darat dan perikanan.
"Dua hal ini tidak boleh hilang. Jangan sampai anak-anak Jabar selatan ini pindah ke Bandung atau ke Jakarta meninggalkan desanya. Oleh karena itu, Petani Milenial menjadi solusinya," ujarnya.
Pada program Petani Milenial, Ridwan Kamil menuturkan, peserta tetap tinggal di desa, dibantu negara dengan teknologi, hingga melahirkan rezeki kota hingga bisnis mendunia. “Oleh karena itu, suatu hari, anak-anak di Jabar selatan tetaplah di Jabar selatan, tetapi penghasilannya seperti penghasilan di kota. Itulah kenapa Cycling De Jabar ikut berkolaborasi dengan program Pemprov Jabar Petani Milenial," jelasnya.
BACA JUGA:Pidato Anies Baswedan Singgung Gagasan Perubahan dan Persatuan, Langsung Beri Pujian ke Kader Nasdem
Program Petani Milenial yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat ini didukung penuh Dinas Perkebunan Jawa Barat (Disbun Jabar). Adapun peran Disbun Jabar dalam program Petani Milenial ini adalah membina dan membimbing petani milenial dari hulu ke hilir, baik dari budi daya, pengembangan benih, pengolahan, pemasaran, maupun kelembagaan yang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup.
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Jafar Ismail menjelaskan proses pembinaan Petani Milenial yang dilakukan Disbun Jabar. "Kami di Disbun Jabar sering mengadakan kelas-kelas pelatihan yang menghadirkan sosok-sosok Petani Milenial yang sukses sehingga para peserta bisa langsung berdiskusi dengan para praktisi yang sudah terjun terlebih dulu. Selain itu, Disbun Jabar menggelar forum silaturahmi Petani Milenial Disbun Jabar di salah satu Sekretariat Petani Milenial Disbun Jabar di daerah Dago, Bandung," kata Kadisbun Jabar, Jafar Ismail.
**Cocopeat Menembus Pasar Dunia
Salah satu cerita sukses Petani Milenial di Jawa Barat bisa didapatkan dari Taufik, peserta Petani Milenial angkatan 2022 di Dusun Sidahurip, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Taufik berhasil mengembangkan nilai manfaat dari sabut kelapa menjadi cocopeat, bahan organik yang berasal dari serbuk sabut kelapa yang digunakan sebagai campuran media tanam, khususnya media tanam dalam pot.
Selain berkontribusi dalam mengurangi sampah limbah kelapa, berkat binaan Disbun Jabar di program Petani Milenial, Taufik berhasil meningkatkan nilai jual rata-rata hingga 13 kali lipat dari bahan baku. Produk cocopeat Taufik dan kelompoknya bahkan sudah menembus pasar dunia.
BACA JUGA:Inara Rusli Sebut Nama Allah Ketik Ditanya Soal Ini: 'Aku Enggak Tahu'
BACA JUGA:Innalillahi, Kakek Suharja Jemaah Haji Asal Majalengka Sempat Hilang, Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
"Alhamdulillah, semenjak bergabung dengan program Petani Milenial, kelompok kami sudah melakukan 3 kali ekspor ke Jepang, yaitu Februari, Maret, dan Juni 2023. Proses produksi sendiri dimulai sejak September 2022," ungkap Taufik.
Taufik pun mengapresiasi bantuan dan pembinaan Disbun Jabar dalam program Petani Milenial. "Saya dan kelompok Petani Milenial berterima kasih atas bantuan dan bimbingan Disbun Jabar sehingga memiliki wawasan, pengalaman, dan relasi dengan teman-teman yang menggeluti bidang yang sama. Semoga ke depannya, program Petani Milenial terus berlanjut karena memiliki banyak manfaat," tutup Taufik.(*)