Kado Manis Dies Natalis Padhaku Dinyatakan Kompeten

Selasa 18-07-2023,10:00 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pangeran Dharma Kusuma (Padhaku) Indramayu menggelar Dies Natalis ke_10 Tahun. Diulang tahunnya yang ke sepuluh tahun, empat dosen dari Prodi Sejarah memberikan kado manis untuk STKIP pimpinan Taufik Zaenal Mustofa.

Keempat dosen itu mampu bersaing dengan peserta lainnya. Juga dinyatakan kompeten atau lulus bimtek tingkat Provinsi Jabar tahun 2023 pada Kamis, 13/7/23)/23).

Mereka (dosen, red)  yang dinyatakan kompeten adalah Ahmad Faiz Rofi'i, Anggi Agustian Junaedi, Eva Nur Arovah dan Galun Eka Gemini. Semuanya berasal dari Progam Studi Pendidikan Sejarah, STKIP Padhaku Indramayu."Kami mengucapkan selamat kepada mereka yang dinyatakan kompeten,,"jelas Ketua STKIP Padhaku Indramayu Taufik Zaenal Mustofa MSi MPd   dalan siaran persnya di ruang kerjanya, Senin, (17/7/2023).

Taufik menjelaskan, pendaftaran kegiatan tersebut dibuka pada 2-12 Mei 2023 lalu. Kemudian peserta yang lolos seleksi administrasi diumumkan pada 25 Mei 2023 dan diwajibkan untuk mengikuti kegiatan selama 3 hari.

BACA JUGA:9 Kasus Narkoba Diungkap Polisi di Majalengka 3 Bulan Terakhir, Ini Detailnya

BACA JUGA:30 PMI Purna Penempatan Dilatih Tata Boga

Yakni dilaksanakan pada 5-8 Juni 2023 di Hotel Savoy Homann Bandung. Peserta mendapatkan pembekalan mendalam terkait metodologi sejarah. Tidak hanya teori tetapi langsung praktek.

Bimtek Penulis Sejarah ini diselenggarakan dengan metode diskusi menghadirkan pengajar ahli dan berpengalaman seperti Dr. Sarkawi B. Husain, M.Hum (FIB Universitas Airlangga) dan Dr. Erlina Wiyanarti, M.Pd (FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia). Para peserta juga dari perguruan tinggi ternama baik swasta.maupun negeri.

Sebelumnya, kata putra H Abas Assafah, tanggal 7 Juli 2023 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung bekerja sama dengan Ditjen Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P2 Kebudayaan Kemdikbudristek RI.

Mereka mengeluarkan surat No. B/TU/2369-Disbudpar/VII/2023 perihal pemberitahuan keputusan hasil akhir sertifikasi penulis sejarah 2023. Dalam surat via email tersebut, 4 dosen dari Progam Studi Pendidikan Sejarah, STKIP Padhaku dinyatakan kompeten.

BACA JUGA:Padahal Cepat, Tapi Sopir Truk Pilih Cadas Pangeran daripada Tol Cisumdawu, Salah Satunya Khawatir Pecah Ban

BACA JUGA:Setan Belek, Setan Engklek, Dukun Santet Takut dengan Sholawat yang Biasa Dibaca Ujang Busthomi, Ini Bacaannya

Secara terpisah empat dosen yang membawa nama harum STKIP Padhaku dan merupakan kado manis  pada Dies Natalis ke_10  tahun. Ia  mengatakan kegiatan ini baginya tidak mudah, karena harus melewati beberapa tahap yang begitu ketat dan harus terpenuhi. Mulai dari administrasi hingga pengetahuan ihwal keilmuan sejarah.

"Ketika mendaftar saja ada syarat khusus yang wajib dipenuhi seperti karya tulis sejarah. Yakni berupa jurnal, artikel maupun buku yang sudah diterbitkan 5 tahun terakhir," jelas Eva.

Lanjut Eva, ternyata banyak juga yang daftar pada kegiatan Bimtek dan sertifikasi bahkan wajib diikuti selama 3 hari. "Ada 84 orang yang mendaftar dari berbagai daerah dan kampus di Jawa Barat.

Sebanyak 60 peserta berhasil lolos administrasi dan 57 yang dinyatakan kompeten hingga layak diberikan sertifikat kompetensi tersebut. Kami 4 orang termasuk dari 57 orang tersebut," imbuhnya.

BACA JUGA:Tujuan Kadipaten via Tol Cisumdawu, Pilih Exit GTO Kertajati atau Ujung Jaya?

BACA JUGA:Chery Luncurkan Dua Varian SUV Premium Terbaru di GIIAS 2023 untuk Memenuhi Tren Permintaan Pasar

Pada kesempatan yang sama, Galun Eka Gemini, peserta Bimtek dan sertifikasi yang berdomisili di Majalengka. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting diikuti oleh dirinya yang meng-klaim sebagai insan sejarah dan Budayawan.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi ajang pengujian bagi seseorang yang bergelut di bidang sejarah dan kebudayaan. Atas keilmuan dan karya kesejarahannya yang berpedoman pada standar metodologi sejarah.

"Saya kira kegiatan ini upaya untuk meningkatkan kompetensi atau kecakapan riset sejarah bagi para penulis sejarah. Sehingga mereka mampu menjadi agen perubahan yang berperan dalam menyajikan informasi atau pengetahuan kesejarahan yang interaktif-edukatif di era saat ini tanpa keluar dari batas-batas keilmuan sejarah," tuturnya.

Galun, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa kegiatan yang kami ikuti ini semata-mata juga ingin membawa nama Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Padhaku Indramayu terbang bak Rajawali, di tingkat provinsi.

BACA JUGA:TERUNGKAP! Alasan Ujang Busthomi Memerangi Dukun Santet, Rumah Dibakar Banaspati, Diancam 7 Hari Lagi Mati

BACA JUGA:Bid Porpam Polda Jabar Memeriksa Anggota Polres Cirebon Kota, dari Seragam hingga Tes Urine

"Karena mengacu kepada visi misi kampus menjadi kampus terkemuka di Jawa Barat. Ya, kami ingin buktikan bahwa kampus kami mampu bergaul dan bersaing dengan para sejarawan, budayawan (akademisi sejarah) yang berasal dari kampus-kampus ternama di Jawa Barat.
 
Bahkan dalam scope Nasional seperti UNPAD, UPI, ISBI, UIN SGD Bandung dan lainnya. Kami tidak minder malah kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi akademik.

Dan yang tak kalah pentingnya, lulusnya kami berempat dalam kegiatan ini menjadi Kado Ulang Tahun dari kami (Prodi Pendidikan Sejarah) untuk satu dekade Dies Natalis STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu pada 17 Juli 2023, ke'marin," terangnya. (rls)

Kategori :