Seorang Nenek Relakan Tabungan untuk Umrah, Demi Sekolahkan Cucunya di Al Zaytun

Kamis 20-07-2023,13:05 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Ternyata gonjang-ganjing yang terjadi di Mahad Al Zaytun, tidak menyurutkan minat belajar di pondok pesantren yang  berlokasi di Gantar, Indramayu itu. Minat untuk “mondok” di tempat itu, justru naik dibandingkan tahun ajaran sebelumnya.

Jumlah santri yang ingin masuk ke berbagai jenjang sekolah di Ponpes Al Zaytun tahun ini naik cukup tinggi. Jika tahun ajaran sebelumnya, jumlah santri yang diterima itu sekitar 700-an anak, sekarang justru tembus di atas 1000 santri. Kenaikannya sekitar 30 persen dari tahun ajaran sebelumnya.

“Walau tahun ini bukan yang tertinggi, tapi tahun ini lebih banyak santri yang mendaftar di Al Zaytun. Jauh di atas tahun lalu,” ungkap orang dalam Mahad Al Zaytun ketika memberi penjelasan soal belajar mengajar di pondok tersebut, Minggu (16 Juli 2023) lalu.

Memang harus diakui, masih banyak orang tua yang fanatik ingin menyantrikan anak-anak ke Ponpes Al Zaytun. Sepertinya mereka tidak terpengaruh dengan berita miring tentang pondok yang dipimpin oleh Syech Panji Gumilang itu.

BACA JUGA:Penerbangan Kuala Lumpur - Kertajati Banjir Peminat, AirAsia Mau Tambah Jadwal Penerbangan?

Banyak cara untuk membangkitkan fanatisme terhadap Mahad Al Zaytun. Di antaranya dengan mengunggah kisah-kisah lama melalui konten media sosial. 

Kisah-kisah itu biasanya datang dari civitas, alumni dan wali santri pondok tersebut. Kemudian kisah itu diramu ulang dan diunggah kembali di media sosial. 

Seperti kisah seorang nenek yang tetap ngotot ingin menyekolahkan anaknya di Ponpes Al Zaytun. Bahkan sang nenek merelakan tabungan untuk ibadah umrah, demi menyekolahkan cucu kesayangannya ke Ponpes Al Zaytun. 

Kisah ini ditulis oleh akun Riyadi Eko Prasetyo. Melaui media sosial Facebook, pria yang berprofesi kreator digital ini menulis kisah nenek tersebut. 

 BACA JUGA:Pemerintah Pernah Memaksa Warga Bandung Terbang dari Bandara Kertajati Tapi Tak Berhasil, Saingan Tambah Berat

Jika dilihat dari alur tulisannya, Riyadi merupakan menantu dari sang nenek. Sepertinya, istri Riyadi bekerja di Ponpes Al Zaytun. Sang nenek ingin menyekolahkan ponakan dari istri sang penulis ke Mahad Al Zatun (MAZ). 

Eko menulis kisah itu sebenarnya sudah tahun 2019, sebelum Pandemo Covid terjadi. Tapi tulisan itu diunggah kembali oleh akun Cahaya Nur Dini, pada Kamis 20 Juli 2023.

“Kisah yang sangat menginspirasi banyak para orang tua Calon Santri dan Santri Ma'had Alzaytun, semoga kita dipandaikan dan diberikan kekuatan oleh Allah SWT, untuk berusaha membiayai Santri Ma'had Alzaytun,” tulis Cahaya Nur Dini dengan menautkan unggahan Riyadi Eko Prasetyo.

Hanya sayang dalam unggahannya, Riyadi Eko Prasetyo tidak menuliskan nama sang nenek tersebut. Dia hanya mengungkapkan umur sang nenek dan menuliskan nama cucunya yang dipondokkan di Al Zaytun itu. Cucu itu bernama Saela.

BACA JUGA:Jalan Tol Indramayu - Kertajati Sudah Masuk Perpres, Perencanaan Dimulai Tahun Ini

Kategori :