CIREBON, RADARCIREBON.COM - Himpunan Mahasiswa Sekolah Dasar (Himaseda) IPB Cirebon siap mengembangkan hutan mangrove yang berada di desa Mundu Pesisir Kecamatan Mundu sebagai tempat wisata berbasis edukasi. Melalui program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), Himaseda IPB Cirebon juga siap berkolaborasi dengan pemerintah Desa setempat untuk mengelola potensi yang ada.
Pembukaan PPK Ormawa di Mangrove Mundu Pesisir sendiri dihadiri oleh Kaprodi PGSD IPB Cirebon Mochamad Guntur MPd, Ketua LPPM IPB Cirebon Fedro Iswandi SPd MLi, dosen pembimbing Siti Sahronih MPd serta jajaran pemerintah Desa setempat.
Dalam Hal ini, Himaseda mengusung gerakan Manglieds atau Mangrove Literasi Edu Tourism sebagai pengembangan literasi dalam edu tourism berbasis konservasi mangrove di Desa Mundu Pesisir. Ketua PPK Ormawa Himaseda IPB Cirebon, Dede Hasanah mengatakan bahwa melalui gerakan Manglieds, pihaknya berharap bahwa kehadiran mahasiswa di Zona Mangrove Kasih Sayang di Desa Pesisir dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan wisata di kawasan tersebut.
"Alhamdulillah dari pihak pemerintah Desa Mundu Pesisir sangat mendukung gerakan Manglieds ini. Kemudian kita juga bekerja sama dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) desa setempat untuk mengembangkan potensi wisata yang di sana, " Ungkap Dede kepada Radar Cirebon.
BACA JUGA:Alasan Sopir Elf Cirebon – Kadipaten – Bandung Pilih Lewat Jalur Biasa Ketimbang Tol Cisumdawu, Oh Ternyata…
Dede menuturkan bahwa setidaknya ada empat upaya yang dilakukan PPK Ormawa Himaseda IPB Cirebon untuk mengembangkan wisata berbasis konservasi di Mangrove Mundu Pesisir. Diantaranya adalah menambahkan handpad literasi, berupa gembok dari kayu. Pengunjung, kata Dede bisa mengukir gembok tersebut dan meletakkannya di spot foto baru yang telah dibuat.
Selain handpad literasi, Himaseda IPB Cirebon juga mengembangkan edu tourisme melalui pojok literasi. Dimana di pojok literasi tersebut tersedia beragam buku bacaan tentang mangrove. Mulai dari pentingnya keberadaan hutan mangrove, hingga bagaimana pemanfaatannya.
"Di Sana juga kita arahkan untuk menjadi edu tourism. Dimana pengunjung bisa ikut melakukan penanaman mangrove sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konservasi lingkungan, " Tuturnya.
Kemudian, di Zona Mangrove Kasih Sayang juga akan ada pengembangan pengolahan mangrove menjadi kopi dan syrup kepada masyarakat. Dan yang terakhir adalah upaya konservasi dari mahasiswa IPB Cirebon sendiri melalui gerakan penanaman mangrove di lokasi tersebut.
BACA JUGA:5 Suku Kanibal yang Masih Hidup di Era Modern, Ada yang Dimasak, Difermentasi dan Dibuat Jadi Sup
Untuk diketahui, PPK Ormawa sendiri, merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Gerakan Manglieds yang diusung oleh Himaseda IPB Cirebon menjadi satu dari 608 proposal yang lolos pendanaan dari PPK Ormawa 2023. Mereka bersaing dengan 2.110 proposal organisasi mahasiswa lainnya dari seluruh Indonesia lainnya yang terbagi ke dalam 16 tema berbeda.
Dede mengatakan bahwa pelaksanaan program yang tersebut dilaksanakan hingga akhir tahun 2023 mendatang. Dalam hal ini, pihak kampus IPB Cirebon juga telah memberikan dukungan penuh kepada tim, mulai dari tahap observasi, seleksi hingga dinyatakan lolos.
"Program ini sebagai bentuk pengabdian kita kepada masyarakat. Selain itu, PPK ormawa juga sangat baik untuk pengembangan diri mahasiswa, " Demikian dikatakan Dede. (awr/opl)
BACA JUGA:Penerbangan di Bandara Husein Sastranegara yang Mungkin Pindah ke Kertajati, Cuma Disisakan 1