Sekolah Telekomunikasi Sekar Kemuning Terima Kunjungan Walikota Dumai

Senin 24-07-2023,15:00 WIB
Reporter : Khoirul Anwarudin
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Ketua Dewan Pembina Yayasan Miftahul Ullum (YMU), H Otong Iip SE menerima kunjungan Walikota Dumai, H Paisal SKM., MARS ke Sekolah Telekomunikasi Sekar Kemuning Cirebon, jumat (21/7/2023) lalu. Kehadiran orang nomor satu di Kota Dumai itu juga sambut dengan hangat oleh pengurus yayasan serta kepala lembaga pendidikan di bawah naungan YMU, yakni SMP, SMA, SMK Telekomunikasi Sekar Kemuning serta Pondok Pesantren Miftahul Ulum Cirebon.

Kunjungan Walikota Dumai beserta rombongan, tak lain untuk melakukan silaturahmi sekaligus studi banding, terhadap sekolah berbasis IT yang menjadi pelopor pendidikan religius berbasis teknologi terkini tersebut.

"Kami mengucapkan Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Walikota Dumai beserta rombongan yang berkunjung ke Sekolah Telekomunikasi Sekar Kemuning. Mudah-mudahan silahturahmi ini bisa semakin terjalin dan berharap bisa memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan, " Ungkap Otong saat menerima kunjungan Walikota Duma dan rombongan.

Dalam kesempatan itu, mereka diajak berkeliling ke komplek Sekolah Telekomunikasi Sekar Kemuning Cirebon. Mulai dari gedung asrama putra dan putri Pondok Pesantren Miftahul Ullum, hingga ruang kelas Sekolah Telekomunikasi Sekar Kemuning yang telah memanfaatkan Smart Millenial Class (SMC).

BACA JUGA:Tabrak Median Jalan, Pick Up Terbalik di Sumber

BACA JUGA:Penerbangan dari Husein Sastranegara Hanya Disisakan ke Yogyakarta, 7 Rute Lain Pindah ke Bandara Kertajati

Ketua Pembina dan Kepala Pondok Pesantren, Ustad Abd Rachman Mildan M.Pd mengatakan bahwa, disamping menjalani pendidikan formal di sekolah, santri Pondok Pesantren Miftahul Ullum juga dituntut untuk mampu membaca Al Quran dengan tartil. Kemudian santri juga harus mempunyai hafalan minimal 3 juz Al Quran dengan lancar.

Selain itu, ada pencapaian ibadah amaliyah yang diterapkan disini, yakni santri dibiasakan melaksanakan ibadah shalat fardhu berjamaah, melaksanakan ibadah ibadah sunnah, seperti shalat sunnah rawatib, shalat dhuha, shalat Tahajjud, puasa senin kamis dan ibadah sunnah lainnya.

"Santri harus melaksanakan ibadah amaliyah, baik yang fardhu dan yang wajib sesuai dengan tuntunan Alquran dan As sunnah," ungkap Abd Rahman Mildan M.Pd.

Sementara itu, terkait dengan pendidikan formal yang diterapkan, Ketua Dewan Pembina YMU, H Otong Iip SE mengatakan kurikulum yang diterapkan di Sekolah Telekomunikasi Sekar Kemuning bertujuan untuk mewujudkan generasi yang relegius, disipilin, inovatif dengan kemandirian life skill.

BACA JUGA:Sungguh Sangat Mengganggu, 3 Hal yang Dikeluhkan di Bandara Kertajati Majalengka Usai Penerbangan, Apa Saja?

BACA JUGA:KEREN! SMK Muhammadiyah Lemahabang Cirebon Bikin sepeda Motor Listrik, Bisa Menempuh 50 Km

"Dikelola dengan sistem boarding school asrama, kami juga memadukan sistem pendidikan formal dan pondok untuk membantu peserta didik menjadi pribadi yang Qur’ani, mandiri, cerdas, berwawasan global, dan mampu menggabungkan 3 kecerdasaan yaitu (cerdas intelektual, cerdas emosi, dan cerdas spiritual)," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menghadapi Era 4.0 menuju Era 5.0, setiap siswa di lembaga pendidikan YMU, dibekali denfan kompetensi ICT (Information dan Communication Technology) agar menjadi Life Skill siswa disetiap jenjang pendidikan, baik SMK, SMP dan SMA.

Melalui Pesona Edu sebagai LCMS  (Learning Content Management System) yang mengintegrasikan secara menyeluruh  proses pengelolaan layanan pendidikan/KBM, baik guru, siswa, adminitrasi, konten/materi mata pelajaran, serta evaluasi secara komprehensif dan real time yang dapat di akses oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa.

"Pemanfaatan teknologi 3 D-Dimensi dalam materi di setiap mata pelajaran yang digunakan sebagai panduan dalam proses KBM melaui Buku Digital Interaktif (BDU) melalui perangkat Tablet/Laptop/ Komputer berbasis internet, membuat proses KBM menjadi sangat menarik dan menyenangkan. Serta mendorong kreativitas dan inovasi siswa," jelasnya.

BACA JUGA:Kurang Hotel dan Pusat Belanja, Ekosistem di Sekitar Bandara Kertajati Jauh Ketinggalan, Pemda Kena Sindir

BACA JUGA:Paket Komplit! Jambret HP di Jl Sisingamangaraja Cirebon Ditangkap Bersama 2 Penadah, Korban Sempat Terseret

Saat ini, kata Otong, pengguna Pesona Edu, tidak hanya digunakan di 7.500 sekolah di Indonesia. Namun juga telah secara luas digunakan di dunia pendidikan Internasional. Tercatat, ada 2.500 sekolah di 24 negara lain seperti Singapura, Malaysia, Kanada, Jepang, Australia, Korea, hingga Amerika yang menggunakan.

"Negara yang paling massif menggunakannya adalah Belanda, yang mencapai 1.900 sekolah," demikian dijelaskan Otong. (awr/opl)

Kategori :