Kendati demikian, Agung Sidayu menyampaikan bahwa Syekh Al Zaytun tetap beraktivitas di dalam ponpes.
Salah satunya adalah menerima tamu khususnya Ibu Umi, isteri dari Allah Yarham Cak Nurcholis Majid atau Cak Nur.
“Guru yang sangat di hormatinya saat masih muda belia. Mbak Umi begitu kami semua memanggilnya,” katanya.
Menurut Agung Sidayu, perbincangan tersebut juga sangat bermakna. Apalagi Ibu Umi mengatakan bahwa beliau telah bertemu dengan Menko Polhukam, Prof Mahfud MD, lantas berdiskusi tentang Al Zaytun yang sedang hingar bingar, dan berharap sesama alumni HMI kita tidak saling menghujat.
“Terima kasih Mbak Umi,” tulis keterangan Datuk MYR Agung Sidayu di laman media sosial miliknya, baru-baru ini.
Seperti diketahui, dalam alasan yang disampaikan Hendra Effendi kepada penyidik, diterangkan bahwa Syekh Panji Gumilang mengalami gangguan kesehatan berkaitan kondisi tangan kiri yang pernah patah tulang.
Kejadian patah tulang tersebut memang sudah lama. Bahkan sempat tidak bisa digunakan untuk sujud dengan baik saat salat.
Hal tersebut menjadi awal mula adanya badal imam pada salat Idul Fitri yang viral di media sosial. Dalam setiap kesempatan, Syekh Panji Gumilang juga menggunakan deker untuk pergelangan tangan kirinya.
BACA JUGA:VIRAL! Ikan Kiamat Muncul dengan Tubuh Berlubang, Diyakini Pembawa Pesan Bakal Ada Bencana
Kendati demikian, tidak diketahui apakah ada kaitan cidera patah tulang tersebut dan kondisi kesehatan Syekh Panji Gumilang yang menjadi penyebab tidak ditayangkannya siaran langsung Salat Jumat di Mahad Al Zaytun.