CIREBON, RADARCIREBON.COM - Burung perkutut dengan katuranggan pembawa rezeki dan keberuntungan paling dicari oleh masyarakat, khususnya para kolektor.
Memelihara burung perkutut memang sudah dilakukan sejak jaman dulu. Perkutut ditakini sebagai hewan peliharaan para raja.
Namun demikian pernah ada suatu era di Indonesia, di mana burung perkutut hanya dipelihara oleh orang-orang tua. Burung ini akhirnya lekat sebagai burung peliharaannya orang tua.
Tapi sekarang ini kesan yang seperti itu sudah tidak ada lagi. Sudah banyak anak muda yang kembali meminati memelihara burung perkutut.
Bahkan, kejayaan burung perkutut sebagai burung peliharaan dan klangenannya orang Jawa semakin dan terus menggeliat.
Meski sudah tidak asing sebagai burung peliharaan. Namun burung perkutut juga masih lekat dengan sejumlah mitos. Bahkan, sebagian orang Jawa masih menganggap burung perkutut sebagai burung keramat.
Burung yang satu ini dipercaya memiliki khodam di dalam tubuhnya. Khodam ini lah yang bisa memengaruhi kehidupan pemiliknya. Jika khodamnya baik maka pengaruh yang dibawa adalah baik. Tapi bisa juga sebaliknya jika khodamnya adalah khodam jahat.
Nah, selain mitos dan kepercayaan soal khodam. Mitos perkutut juga kerap diartikan berdasarkan katuranggan.
Katuranggan ini adalah ilmunya orang Jawa. Berkaitan dengan pembacaan karakter dan sifat berdasarkan pada ciri-ciri fisik. Ilmu katuranggan ini bisa diterapkan kepada manusia dan juga hewan.
Nah, yang akan kita bahas kali ini adalah 7 jenis burung perkutut dengan katuranggan pembawa rezeki dan keberuntungan dilansir dari Youtube Ragam Indonesia. Simak di bawah ini:
1. Perkutut Katuranggan Gedong Mengo
Yang pertama adalah perkutut katuranggan gedong mengo. Yang satu ini memiliki ciri-ciri khusus yang sangat unik. Selain itu, perkutut yang satu ini hanya bersuara di pagi hari.
Perkutut katuranggan gedong mengo memiliki kebiasaan unik yaitu hanya bersuara pada pagi hari saja. Yakni menjelang mata hari terbit.
Oleh karena itu, burung ini tidak pernah bersuara pada siang dan sore hari meski dalam kondisi prima dan sehat.