Ok
Daya Motor

Dasar Sejarah Perubahan Hari Jadi Majalengka Menjadi Tanggal 11 Februari, Simak!

Dasar Sejarah Perubahan Hari Jadi Majalengka Menjadi Tanggal 11 Februari, Simak!

Pendopo Majalengka. Hari Jadi Majalangka kini berubah menjadi tanggal 11 Februari yang sebelumnya selelu diperingati setiap tanggal 7 Juni.-Tangkapan Layar Video-Youtube

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Perubahan Hari Jadi Kabupaten MAJALENGKA dari Tanggal 7 Juni menjadi 11 Februari, merupakan hasil pembahasan berdasarkan sejarah.

Sebelumnya, Hari Jadi (Harjad) Majalengka yang diperingati setiap tanggal 7 Juni, banyak kalangan menyebutkan berdasarkan dari dongeng dan mitos.

Namun kini, Perintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka) dan DPRD, menyetuji perubahan tanggal hari jadi menjadi 11 Februari.

Pegiat sejarah dari Grup Majalengka Baheula (Grumala), Nana Rochmana atau yang akrab disapa Kang Naro, menyatakan rasa syukur atas perubahan tersebut.

"Alhamdulillah, dengan perubahan tanggal Harjad Majalengka ini, setidaknya dapat mengurangi polemik yang selama ini selalu muncul setiap tahun,” ujar Kang Naro dikutip dari Harian Radar Cirebon.

BACA JUGA:Hari Jadi Kabupaten Majalengka Berubah Jadi Tanggal 11 Februari

Menurut Kang Naro, perubahan ini menjadi momentum untuk menggali kembali sejarah daerah atau kerajaan-kerajaan yang pernah ada di wilayah Majalengka, seperti Kerajaan Talaga Manggung, Rajagaluh, maupun Kerajaan Maja.

"Kalau sebelumnya penetapan Hari Jadi didasarkan pada cerita atau dongeng, maka sekarang sudah saatnya berbasis pada bukti dan fakta sejarah," tegasnya.

Ia juga mendorong agar legenda-legenda lokal seperti kisah Nyi Rambut Kasih dan Pangeran Muhamad ditelusuri kembali untuk memastikan apakah hanya mitos atau memiliki dasar sejarah yang kuat.

"Generasi muda juga perlu diajarkan sejarah yang otentik tentang Majalengka, bukan hanya sebatas dongeng," harapnya.

Kang Naro mengakui, bahwa sejarah Majalengka masih memiliki banyak versi. Salah satunya adalah versi yang menyebut nama "Majalengka" berasal dari buah maja yang langka. Namun, ia membantah versi tersebut.

BACA JUGA:Biaya Akad Nikah di Majalengka Bisa Gratis, Ini Syaratnya

Menurutnya, selain keberadaan Kerajaan Talaga Manggung, di wilayah Majalengka juga pernah berdiri Kerajaan Maja, dengan raja bernama Prabu Munding Surya Ageung atau Prabu Maja Wira Mantri. 

Dijelaskan Kang Naro, wilayah pasti dari kerajaan tersebut hingga kini belum sepenuhnya terungkap.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait