KUNINGAN- Meski setiap tahun jumlah buku di Perpustakaan Daerah Kuningan ditambah, namun jumlah pengunjung yang datang tidak ada peningkatan. Jumlah pengunjung dari tahun ke tahun tetap stagnan, bahkan cedrung sepi. Hal ini berdasarkan data dari jumlah pengunjung yang datang di Perpustakaan Daerah setiap harinya tidak lebih dari 70 orang. Jumlah ini sangat jauh dengan jumlah wajib baca yang ada di Kuningan, yakni 800 ribu orang. Artinya minat baca masyarakat di Kuningan saat ini masih rendah. Menurut Kasi Perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kuningan Warsija Praja MPd, penyebab rendahnya minat baca, terutama di kalangan pelajar, karena kurangnya kepedulian tenaga pendidik untuk mendekatkan anak didiknya dengan buku. Selain itu, diakui pula bahwa, ini merupakan dampak dari kemajuan teknologi yang sudah sangat menyeluruh. “Sekarang orang-orang mencari informasi itu banyak melalui internet karena lebih cepat dan praktis,” ujar Warsija, kemarin (22/1). Dengan begitu, lanjut dia, keberadaan perpustakaan semakin dilupakan dan berdampak pada jumlah pengunjung perpustakaan yang semakin menurun. Padahal menurutnya, jika berkunjung ke perpustakaan akan banyak ilmu yang diperoleh. Karena, banyak buku yang bisa dibaca secara langsung dan lengkap. Selain itu, para pengunjung bisa saling melakukan interaksi sosial secara langsung, yang itu tidak bisa didapatkan melalui internet. Pihak perpustakaan sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah rendahnya minat baca. Pihak perpustakaan melakukan penyuluhan dengan mendatangi sekolah-sekolah, desa dan kelurahan yang ada di seluruh pelosok Kuningan. Biasanya penyuluhan tersebut dengan menggunakan mobil perpus keliling. “Kami mengimbau kepada para pendidik agar mengenalkan para pelajar dengan perpustakaan daerah. Dengan sering memberikan tugas-tugas yang sekiranya dapat diakses di perpustakaan. Dengan begitu diharapkan para pelajar terbiasa untuk bergelut dengan buku bacaan,” jelas dosen Uniku ini. Sekadar informasi, pada tahun ini berbeda dengan sebelumnya, di mana pemerintah tidak menganggarkan dana untuk operasional purpustakaan keliling. Namun, untuk tahun 2014 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kuningan bisa tersenyum lebar. Untuk tahun 2014, pemerintah sudah mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta. “Kami sangat gembira dengan dialokasikan dana bagi pusling (perpustakaan keliling). Sebab, hal ini juga sangat penting untuk kemanjuan Kuningan. Apabila minat baca rendah tentu SDM yang akan dihasilkan akan merugikan Kuningan,” ucap Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kuningan Dudin Mufakir SH, kala itu kepada Radar. Menurut dia, dana tersebut kebanyakan akan dibelikan untuk pengadaan buku, sisanya untuk operasional mobil pusling ke tiap desa. Minimal buku yang akan dibeli sebanyak 500 eksemplar dengan judul yang beragam sesuai dengan kebutuhan. “Saya optimis dengan adanya dana ini minat baca akan meningkat warga di desa akan semakin rajin membaca karena buku adalah gudangnya ilmu,” ujarnya. (mus)
Minat Baca Rendah, Perpustakaan Daerah Sepi
Kamis 23-01-2014,10:36 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :