MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Meski sudah ada Tol Cisumdawu, namun perjalanan dari Bandung ke Majalengka tetap membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Terutama bila masyarakat melakukan perjalanan dan menghitung waktu tempuh antara rumah sampai ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Jarak tempuh dari BIJB Kertajati ke Kota Bandung mencapai 98 kilometer, terutama di kawasan Pasteur dan sekitarnya. Sementara untuk wilayah timur seperti Buah Batu, Cileunyi dan sekitarnya jauh lebih dekat.
Karena itu, waktu tempuh door to door atau dari rumah sampai ke Bandara Kertajati berkisar 2 jam termasuk dengan kemungkinan kemacetan.
BACA JUGA:Desa Astana Kecamatan Gunungjati Cirebon Masuk 75 Besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2023
Pengamat penerbangab, Gerry Soejatman meminta pemerintah untuk memperhatikan hal ini, bila Bandara Kertajati ingin diseriusi mengambil segmen penumpang dari Bandung.
Menurutnya, selain waktu ada juga cost door to door masyarakat Bandung yang lebih tinggi, karena harus terbang dari Bandara Kertajati. Oleh karena itu, diperlukan sarana transportasi yang memadai, andal dan murah.
Di sisi lain, pemerhati penerbangan, Alvin Lie menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan penumpang dari Bandung belum tentu beralih ke Bandara Kertajati.
Misalnya, semakin sedikit pilihan penerbangan dan maskapai di Bandara Kertajati, tentu semakin tidak menarik pula untuk penumpang.
BACA JUGA:Puja Puji Sandiaga Uno untuk Kabupaten Cirebon, Kalimat Ini yang Dikatakan
"Semakin sedikit penerbangan, membuat Kertajati menjadi tidak menarik," kata Alvin Lie, saat diwawancarai radarcirebon.com, belum lama ini.
Ditambahkan Alvin Lie, pemerintah memang bisa memaksa maskapai untuk pindah ke Bandara Kertajati dan bila mengacu pada rencana, pengalihan pertama berlaku untuk pesawat jet.
Kemudian untuk pesawat ATR diberi waktu maksimal 1 tahun ke depan. Tetapi, masih banyak PR yang harus dibenahi di Bandara Kertajati.
Ketika penumpang enggan ke bandar udara internasional tersebut, pada akhirnya airline yang akan merugi dan lama kelamaan menutup operasinya.
BACA JUGA:PDI Perjuangan Minta Pemerintah Bentuk Satgas Anti Money Politic Jelang Pemilu