BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Bandara Husein Sastranegara akan kehilangan sedikitnya 7 rute penerbangan dengan pesawat jet pada Oktober 2023 nanti, karena dipindahkan ke Bandara Kertajati Majalengka.
Kendati demikian, manajemen Bandara Husein Sastranegara menginginkan agar dapat membuka rute baru ke sejumlah daerah dengan pesawat ATR.
Saat meresmikan Tol Cisumdawu, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memang menginginkan seluruh pesawat jet dipindahkan.
Sedangkan di Bandara Husein Sastranegara akan melayani pesawat ATR dengan masa transisi 1 tahun, dan seluruhnya nantinya akan pindah ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
BACA JUGA:Mitsubishi Xforce, Mobil Baru yang Ikonik, Nyaman di Dalam, Tampilan Modern di Luar
Di tengah rencana perpindahan itu, Bandara Husein Sastranegara ternyata mengincar sedikitnya 9 rute baru.
Sebenarnya, rute ini pernah diterbangi maskapai dari Bandung ke beberapa daerah sebelum pandemi covid-19 menggunakan pesawat ATR.
Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara, Indra Cresna Seputra mengatakan, pemerintah memang menginginkan agar dilakukan pemindahan penerbangan pesawat jet ke Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Karena itu, Bandara Husein Sastranegara akan mengupayakan pembukaan rute-rute baru yang dilayani menggunakan pesawat ATR.
BACA JUGA:Fatin Shidqia Terkesan dengan Fans di Cirebon, Tulis di Karton: I wear pink today for you
Sebab, penerbangan dengan pesawat ATR ini terbilang sangat sukses di Bandara Husein pada tahun 2019.
Destinasi yang terbilang memiliki okupansi penumpang bagus dengan pesawat ATR yakni, Surabaya, Halim Perdanakusuma, Jogjakarta, Semarang, Solo, Palembang, Jambi, Bengkulu dan Tanjung Pandan.
Karenanya, pihaknya berharap maskapai dapat kembali menghidupkan rute tersebut melihat potensi yang ada.
"Movement-nya sangat bagus sekitar 40 take off dan landing per hari. Ini artinya Husein Sastranegara masih aktif dengan adanya ATR," ujar Indra, kepada wartawan, belum lama ini.
BACA JUGA:31 Remaja dari Kuningan dan Cirebon Diamankan Polsek Kesambi, Warga Mengadu karena Resah