CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pangeran Walangsungsang pemilik pusaka Cirebon yang paling sakti, yakni Golok Cabang.
Pangeran Walangsungsang adalah putra mahkota kerajaan Kerajaan Pajajaran di tatar Parahyangan.
Namun pada suatu ketika, karena tidak puas dengan sang ayah dan ingin mendalami Islam, Walangsungsang pergi mengembara. Yang dituju ke arah timur.
Sebelum melanjutkan perjalanan bersama adiknya Rarasantang, Putra Prabu Siliwangi ini diberi petunjuk oleh resi Danurasi.
Usai pertemuan dengan resi danurasi tersebut, Walangsungsang dan Rarasantang mendapatkan petunjuk untuk melanjutkan perjalanan ke Bukit Ciangkup.
Singkat cerita, setelah tiba di bukit Ciangkup Walangsungsang dan Rarasantang bertemu dengan seorang pendeta Budha bernama Sanghyang Nago.
Oleh sang pendeta, Walangsungsang diber sebuah senjata pusaka yang kelak dikenal dengan nama Golok Kembar.
Kisah perjalanan Pangeran Walangsungsang dan adiknya Rarasantang ini tertulis di dalam Babad Cirebon. Kitab sejarah yang masih digunakan hingga sekarang.
Nah, setelah bertemu dengan Sanghyang Nago, Pangeran Walangsungsang diberi petunjuk untuk menemui seorang pendeta lainnya yakni Nagagini.
Diceritakan bahwa, Nagagini merupakan pertapa yang sudah sangat tua. Selain bertapa, Nagagini juga hidup untuk menjaga sejumlah pusaka untuk kemudian diserahkan kepada Walangsungsang.
Nagagini tahu betul bahwa Walangsungsang merupakan putra Prabu Siliwangi yang artinya penerus tahta di Pajajaran. Dia kemudian menyerahkan tiga pusaka yakni, Kopiah Warig, Dhong Batok dan Umbul-Umbul.
Berbekal Golok Cabang dan tiga pusaka dari Nagagini, Walangsungsang melanjutkan perjalanan menuju Gunung Cangak.
Di sebuah tempat bernama Gunung Cangak itulah Pangeran Walangsungsang dan Rarasantang bertemu dengan Syekh Nurjati.
Dari ulama besar Tanah Jawa itu, putra dan putri Prabu Siliwangi mendapat bekal ilmu agama Islam.