INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Sesuai dengan laju perkembangan jaman, pusat ekonomi dan pembangunan di Jawa Barat akan beralih.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat jauh-jauh hari telah menyiapkan kawasan yang bakal menjadi ikon baru itu, yakni kawasan Segitiga Rebana.
Kawasan Segitiga Rebana bukan di wilayah Bandung Raya atau Bodebek, tapi lebih kearah timur lagi, yakni Ciayumajakuning plus Subang.
Sebenarnya, kawasan Ciayumajakuning sudah menjadi pusat ekonomi dan bisnis sejak abad ke-15.
BACA JUGA:3 Maskapai Ajukan Rute Domestik di Bandara Kertajati, Ada AirAsia, Super Air Jet dan Citilink
Kemudian, dilanjutkan oleh pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda yang ditandai dengan dibangunnya pelabuhan dan stasiun kereta di Cirebon, bandara perintis di Majalengka.
Setelah itu, muncul pabrik-pabrik gula sepanjang Subang Hingga Cirebon dan lainnya.
Kemudian, era pasca kemerdekaan hingga awal reformasi, geliat pembangunan di kawasan Ciayumajakuning tumbuh seiring perkembangan jaman, hingga puncaknya dibangunnya jalan Tol Palikanci.
Memasuki milenium baru, dimulai dari Gubernur Ahmad Heriawan sampai Ridwan Kamil mulai dibangunnya cikal bakal Segitiga Rebana, yakni hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.
BACA JUGA:Soal Tes DNA, Denny Sumargo Males Ribut di Medsos dengan Verny Hasan dan Siap Lapor Polisi
Sejak menjadi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terus mengembar-gemborkan kawasan Segitiga Rebana.
Sebuah kawasan investasi yang menawarkan konsep baru sesuai kebutuhan jaman.
Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil mengungkapkan, infrastruktur di wilayah utara dan timur akan terus dikembangkan untuk menopang Kawasan Rebana yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi.
"Perpres 87 Rebana nilainya Rp 300 triliun. Rp 200 triliun termasuk Tol Indramayu. Rp 100 triliun untuk wilayah selatan," kata Kang Emil, terkait rencana pembangunan tersebut.
BACA JUGA:Konsep Metropolitan Rebana, Pusat Industri, Tempat Tinggal, dan Tempat Rekreasi Saling Berdekatan