CIREBON, RADARCIREBON.COM - Antusias Siswa TK dan Kelompok Bermain (Kober) Al-Irsyad Al-Islamiyyah mengikuti manasik haji sungguh luar biasa. Hal ini terlihat saat siswa mengikuti manasik haji langsung dimbimbing guru-gurunya di Komplej pendidikan SMK Informatika Al=Irsyad Al-Islamiyyah Kota Cirebon, Sabtu (2/9).
Kepala TK Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Sri Hartati SPd AUD, mengatakan, agenda hari ini adalah TK Al-Irsyad Al-Islamiyyah Kota Cirebon Menggelar manasik haji secara mandiri.
Manasik haji secara mandiri ini, kata Sri Hartati, adalah tahun kedua TK Al-Irsyad Al-Islamiyyah menggelar manasik haji secara mandiri. Selama manasik haji digelar, diikuti Sebanyak 170 siswa TK dan Kober Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Mereka terbagi kedalam 8 kloter, dan setiap satu kloter sebanyak 20 siswa.
“Untuk optimalisasi manasik haji secara mandiri ini, kami melibatkan kepanitiaan sebanyak 36 orang dan 14 komite,” kata Sri Hartati.
BACA JUGA:Sekjen PAN Cirebon: Heru Subagia Sudah Tidak Berhak Mengatasnamakan DPD PAN Kabupaten Cirebon
Pihaknya menerangkan siswa mengikuti berbagai tahapan selama Manasik haji, mulai dari kumpul di Arafah, di muzdalifah mengambil batu, singgah di Mina untuk berdoa. Kemudian melempar jumroh, melakukan tawaf dikabah, sholat sunnah 2 rakaat, sai, minum air zam zam dan tahalul (cukur rambut).
Harapannya setelah mengikuti manasik haji, kata Sri Hartati, siswa tahu tahapan haji dan memiliki motivasi berangkat haji, selain itu memberikan pengalaman berhaji secara menarik.
“Pengalaman asli ada siswa ketika orang tuanya berangkat haji ternyata menyelipkan foto Salah satu ustazdahnya agar orang tuanya mendoakan Ustadzahnya bisa berangkat haji. Ini membuktikan manasik haji ternyata membekas di hati siswa,” tandasnya.
Ketua Pengurus Cabang Wanita Al-Irsyad Al-Islamiyyah Kota Cirebon, Rodhiyah Aziz SPd AUD, menjelaskan, sebagai organisasi yang menaungi PAUD, TK, Kober dan TPA (tempat penitipan anak), kami mensupport kegiatan manasik haji ini, karena kita mencoba menanamkan akidah yang murni, karena didalam manasik haji terkandung makna pengorbanan ayah dan anak kepada Allah, serta memberikan pengalaman langsung bahwa Allah itu ada, dan Allah maha sayang. “Jadi anak patuh ke orang tua, kepada Allah dimanapun dan kapanpun,” ujar Rodhiyah.
BACA JUGA:Daftar Penerbangan Domestik yang Sudah Tersedia di Bandara Kertajati, Ada Bali hingga Balikpapan
BACA JUGA:Keputusan Wasit Merugikan, VAR Salah Sudut, Manchester United Apes, Harusnya Menang 2-1 Malah Kalah 3-1
Spirit baik itu, kata Rodhiyah, jangan sampai tidak tercapai, makanya dengan kapasitas kami memadahi diatas 150 siswa dan lebih optimal dalam mengedukasi manasik haji secara mandiri dan tidak lahi bergabung dengan TK dan PAUD se Kota Cirebon yang jumlahnya ribuan anak.
Pihaknya bersyukur tahun ini manasik haji lebih tertib, sabar dan menikmati tahapan-tahapan haji mulai wukuf, muzdalifah, jumroh, tawaf , sai hingga tahalul,” pungkasnya. (abd)