Juara Berkat Pelatih Trial

Senin 27-01-2014,12:39 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MELBOURNE - Bicara pelatih, Boris Becker menjadi perhatian utama di arena Australia Terbuka. Mantan petenis Jerman yang memenangi enam grand slam itu dicomot Novak Djokovic sebagai pelatihnya menyongsong musim 2014. Magnus Norman, nyaris tidak ada yang membicarakan. Meski pernah menduduki peringkat kedua dunia pada akhir 1990-an, tidak sekali pun pria asal Swedia itu memenangi gelar grand slam. Petenis yang dia latih juga kelas medioker, Stanislas Wawrinka. Namun, semua berubah pada 21 Januari lalu. Norman mengantarkan Wawrinka mengalahkan Djokovic pada perempat final Australia Terbuka. Sensasi Norman dan Wawrinka mencapai puncaknya kemarin. Duet pelatih-pemain yang baru bersama pada April 2013 itu berhasil mengamit gelar juara Australia Terbuka. Di final, Wawrinka mengalahkan petenis nomor satu dunia Rafael Nadal melalui pertandingan empat set. Norman yang memiliki akademi tenis bernama Good to Great, pada awalnya kurang meyakinkan untuk Wawrinka. Pada April 2013, status Norman hanya trial pada barisan pelatih Wawrinka. Artinya, sewaktu-waktu Norman bisa didepak jika tidak bisa memenuhi ekspektasi Wawrinka. Baru pada November lalu, Wawrinka mematenkan posisi Norman. Itu setelah Wawrinka berhasil menembus peringkat kedelapan ATP (Asosiasi Tenis Pria) yang merupakan peringkat tertinggi dalam karirnya. Berkat kemenangan di Australia Terbuka kemarin, Wawrinka pun meroket ke posisi ketiga ATP. Wawrinka sejak beberapa tahun lalu disebut-sebut sebagai petenis dengan skill terbaik di dunia. Terutama backhand satu tangannya yang mematikan. Namun, dia kerap gagal di babak akhir kejuaraan mayor karena mentalnya yang tidak cukup kuat untuk melawan petenis seperti Nadal, Djokovic, maupun rekan senegaranya, Roger Federer. Nah, Norman lah yang kemudian membuat mental Wawrinka lebih though. Kemenangan Wawrinka atas Andy Murray pada perempat final Amerika Serikat Terbuka pada September 2013 menjadi bukti awal peran Norman. Setelah kemenangan Wawrinka atas Djokovic pada 21 Januari lalu, Norman banyak mengungkapkan kisah suksesnya mengubah mentalitas petenis asuhannya. \"Seorang pelatih bisa membawa perubahan cepat. Yang paling penting adalah dia mendapatkan kepercayaan dari pemain,\" kata Norman. Norman menyebut seorang pelatih harus bisa membaca karakter pemain dengan baik sebelum menentukan apa yang akan dilakukan. Ada pemain yang senang diajak banyak bicara dan berdiskusi, namun tidak sedikit yang lebih senang banyak berbuat di atas lapangan. \"Saya sangat menikmati mengantarkan Wawrinka membuat perubahan,\" ucapnya. (ang)

Tags :
Kategori :

Terkait