"Kedalamannya hanya 7 sampai 9 meter, padahal untuk kapal besar butuh kedalaman hingga 14 meter supaya tidak kandas," kritiknya.
Untuk memenuhi kedalaman yang diinginkan, dirinya menyarankan dilakukan pengerukan di sekitar pelabuhan.
Namun setelah dilakukan pengerukan, dasar pelabuhan kembali naik dan menjadi dangkal kembali.
"Setelah dicek, ternyata ada muara sekitar 300 meter," ucapnya.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Bukit Azimut Waled Terbakar, Kerugian Belum Ditaksir
Muara sungai yang luput dari bagian perencanaan itu, menyebabkan terjadinya sedimentasi ke arah pelabuhan.
Sehingga dengan demikian, pelabuhan mengalami pendangkalan akibat material yang terbawa dari muara sungai tersebut.
Dua pembangunan infrastruktur yang besar ini, menurut Agus dilakukan terlalu terburu-buru tanpa kajian yang matang.
Sehingga dirinya mengkritisi bagian perencanaan kedua proyek tersebut, karena berimbas kepada uang negara yang banyak terpakai.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Sebagian Wilayah di Indonesia September Ini Sudah Masuk Musim Hujan
Sebagai informasi, Mother Vessel adalah kapal yang memiliki ukuran besar dengan kapasitas muatan yang tinggi.
Bisa digunakan untuk mengangkut banyak barang lewat laut dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya di berbagai wilayah di seluruh dunia.
Mother Vessel sering mengangkut barang-barang dalam bentuk peti kemas atau kontainer.*