Karena keinginan suporter dan ngototnya managemen tidak membuahkan hasil, Bobotoh kemudian melakukan 'aksi menepi'.
Aksi menepi itu, akan terus dilakukan Bobotoh hingga keinginannya dikabulkan pihak managemen.
Menurut salah satu pentolan Bobotoh, Albert Dragtan, keinginan para Bobotoh itu tidak akan pernah dikabulkan oleh pihak managemen.
Managemen saat ini menurut Albert, sedang menciptakan 'Bobotoh baru' bagi perkembangan Persib di masa yang akan datang.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Cara Tarik Tunai PayLater Akulaku Alias Gestun, Emang Bisa? Yuk Cek Dulu
"Ini sebuah taktik agar Persib di masa yang akan datang menjadi sebuah tim yang managemen inginkan," kata Albert di akun media sosial pribadinya.
Disebutkan Albert, pihak managemen sedang melakukan revolusi besar-besaran agar Persib bisa seperti klub-klub besar di Liga Eropa.
Dengan mengadopsi cara seperti itu, sudah dipastikan bakal ada pihak yang dikorbankan.
"Dan korbannya adalah kita (Bobotoh)," tegas Albert.
BACA JUGA:78 Tahun RRI Bertransformasi Multiplatform Untuk Indonesia Maju
Dirinya kemudian mencontohkan Liga Inggris, menciptakan tontonan yang nyaman bagi siapa saja yang datang ke stadion.
Hal tersebut berkat keputusan klub dan pemegang hak siar, yang secara perlahan menghilangkan pendukung asli masing-masing klub.
"Perlahan-lahan suporter lokal mereka digantikan oleh day tripper dan turis," paparnya.
Seperti diketahui, Inggris terkenal dengan holigan yang merupakan penonton garis keras, yang sering berbuat kerusuhan tiap kali ada pertandingan.
Namun keberadaan mereka (holigan), kini sudah nyaris tidak terdengar lagi karena sistem liga yang sudah mengalami perubahan.