JAWA Timur menjadi provinsi yang paling banyak menyumbang kontestan dalam Indonesia Super League (ISL) 2014. Persebaya Surabaya, Persegres Gresik, Persik Kediri, Arema Cronous, Persela Lamongan dan Persepam Madura United (MU). Belum lagi adanya PSM Makassar yang akan ber-home base di Surabaya. Kondisi itu tentu membutuhkan penjagaan keamanan yang ekstra ketat dari pihak kepolisian daerah Jatim. Jika merujuk dalam laga-laga big match pramusim lalu, digelar dengan penjagaan yang ekstra. Laga final Piala Gubernur antara Persebaya dengan Arema saja digelar di Stadion Bumimoro, komplek TNI AL. Batalnya final Inter Island Cup (IIC) yang sejatinya digelar 25 Januari 2014 lalu ditenggarai karena alasan kemanan. Berkaca dari hal tersebut PSSI melakukan pertemuan dengan Irjen Pol Unggung Cahyono Kapolda Jatim, di kantornya kemarin. PSSI diwakili oleh Djohar Arifin (Ketua Umum), La Nyalla Mattalitti (Wakil Ketua Umum), beberapa anggota Exco dan Joko Driyono (Sekjen PSSI). \"Pertemuan dengan Kapolda hasilnya produktif, Kapolda menunjukkan komitmen bersinergi, sesuai kewenangan dan tugas beliau sebagai penegak hukum. Kapolda akan menjamin keamanan, memberikan komitmen pertandingan sepak bola di Jatim dan dukungan sepenuhnya dari beliau,\" ujar Joko, kemarin (27/1). Dalam kesempatan yang sama, PSSI juga menjalaskan apa itu kompetisi, sistemnya, klubnya seperti apa, serta kondisi klub dalam ISL 2014. \"Poinnya, harus ada interaksi lebih dini dari pihak klub dengan aparat keamanan. Supaya proses pengamanan sudah fix sejak jauh-jauh hari,\" terangnya. Lebih lanjut, Joko menyatakan bahwa kalau sudah dipersiapkan jauh-jauh hari maka tidak ada alasan lagi laga ditunda atau malah batal digelar. \"Pihak keamanan di Jatim sudah sepaham dengan kami. Selanjutnya kami akan menindaklanjuti pertemuan tersebut kepada enam klub Jatim, plus PSM,\" tegasnya. (nap)
Klaim Dukungan dari Kapolda Jatim
Selasa 28-01-2014,13:30 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :