PROBOLINGGO, RADARCIREBON.COM - Pengacara dari pihak wedding organizer (WO) dan calon pengantin, Mustaji mengaku akan melaporkan kelalaian dari petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), karena dugaan kelalaian yang berkontribusi pada terjadinya kebakaran hutan.
Penasehat hukum WO dan rombongan prewedding tersebut menyatakan, sesaat setelah kejadian yakni terpicunya api, telah dilakukan upaya pemadaman.
Rombongan juga sempat panik ketika api membesar, dan turut berusaha memadamkan. Namun hanya ada 5 botol besar air mineral di dalam mobil.
"Panik dan akhirnya mengambil 5 botol besar air mineral yang di dalam mobil. Lalu melakukan penyiraman titik api," kata Mustaji, dilansir dari Radar Bromo, Sabtu, 16, September 2023.
Sayangnya, upaya pemadaman tersebut gagal. Sebab, rumput di lokasi tersebut sangat kering ditambah dengan angin kencang.
Belum berhenti, Mustaji mengatakan, upaya pemadaman dilakukan rombongan menggunakan ranting kering.
Lagi-lagi, upaya yang dilakukan tidak berhasil, karena kondisi yang tidak memungkinkan. Karenanya, mereka melapor ke petugas TNBTS.
"Mereka sudah berusaha memadamkan api, tapi tidak berhasil karena faktor rumput kering dan angin kencang," katanya.
Setelah melapor ke TNBTS, kemudian dilakukan upaya pemadaman berikutnya dengan melibatkan warga sekitar.
Tetapi, usaha tersebut tidak berhasil dan kebakaran pun semakin meluas. Di sisi lain, penyebab kebakaran tersebut kliennya tentu tidak bisa sepenuhnya dipersalahkan.
Sebab, mereka sudah berusaha untuk memadamkan api dengan segera. Tetapi karena kondisi alam, kondisi tersebut tidak berhasil.
Ditambah, ada dugaan unsur kelalaian dari petugas TNBTS. Misalnya terkait minimnya informasi dan imbauan kepada pengunjung.
BACA JUGA:Mengenal Boreh, Kosmetik Putri Keraton Cirebon yang Dipakai untuk Mengecilkan Perut