Melihat Aktivitas Warga Mengais Rezeki dari Jalan Rusak Uruk Seadanya, Sehari Dapat Jasa Rp20 ribu dari Penggu

Kondisi jalan yang mengalami kerusakan, tidak selamanya menimbulkan masalah. Meski sebagian besar pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan yang dianggap bisa mencelakakan, namun bagi sebagian kalangan lain, justru hal itu mendatangkan rezeki tersendiri. ONO CAHYONO – Sumberjaya Keluhan pengguna jalan terhadap kondisi jalan, ditangkap dengan kreatif oleh sebagian warga. Dengan bermodalkan cangkul dan ember, mereka mencoba untuk meminimalisir keluhan para pengguna jalan yang sudah bosan dengan kondisi jalan yang dihiasai oleh lubang-lubang tersebut. Dengan hanya menggunakan alat-alat yang sangat sederhana, mereka mencoba memperbaiki jalan dengan cara menguruk jalan yang berlubang dengan menggunakan tanah yang ada di sekitar jalan rusak. Dari jasa mereka menguruk lubang, tidak jarang para pengguna jalan menyisihkan uang sebagai bentuk terima kasih. Hartaman, warga Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, adalah salah satu warga yang mendapatkan berkah dari kondisi jalan yang mengalami kerusakan itu. Sebagai imbalan jasanya menguruk lubang, ia mengaku bisa mengantongi uang sekitar Rp20 ribu dalam satu hari. “Ya, tidak semua orang yang lewat ngasih. Kadang-kadang ada juga yang ngasih rokok,” katanya. Selain di Desa Bantarwaru, pemandangan serupa juga nampak di beberapa daerah lainnya, di antaranya di sepanjang Jalan Sumberjaya-Ligung. Sama seperti Hartaman, mereka juga menggunakan alat-alat yang sangat sederhana untuk menguruk kondisi jalan yang memprihatinkan itu. Yang pasti, bagi dirinya hal yang dilakukan itu sesuatu yang bisa bermanafaat bagi orang lain. Ahmad, warga yang berjasa menguruk jalan berlubang di Desa Bongas Kulon mengaku, dirinya sengaja melakukan aktivitas itu setelah kerusakan jalan semakin parah. “Tidak jarang juga ada pengendara yang tergelincir, karena terjebak lubang. Kalo mereka mau ngasih atau tidak, itu mah kembali lagi ke pengendara masing-masing,” jelasnya. (*)