MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana takjub saat mengunjungi Desa Wisata Adat Sasak Ende di Lombok beberapa waktu lalu.
Ia pun menuturkan potensi serupa dimiliki juga oleh Desa Nunuk di Majalengka.
Sekitar 2019 akhir, Desa Nunuk secara resmi berstatus sebagai Desa Wisata Budaya dengan produk andalannya tenun gadod.
Tenun yang sangat langka ini sukses menarik banyak wisatawan untuk datang.
Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana menuturkan di Desa Nunuk, wisatawan dapat melihat langsung proses pembuatan tenun gadod.
Tenun gadod merupakan kain yang ditenun dari kapas. Semula kapas dijadikan benang terlebih dahulu kemudian ditenun menjadi bahan gadod.
Tenun gadod dipercaya berasal dari ratusan tahun lalu yang dijadikan adat istiadat masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Ada 3 Tipe Wanita di Kawasan di Puncak, Siap Kawin Kontrak Kapan Saja, Ini Syaratnya!
Mereka memiliki kepercayaan bahwa orang yang meninggal harus memakai kain kafan asli yang berasal dari kapas agar diterima dengan sempurna.
Seiring berkembangnya zaman, kain gadod pun kini mulai hadir dengan berbagai warna tambahan dan model yang lebih modern.
"Kini dibuat karembong (kain syal), ikat, hingga tas untuk cindramata," tuturnya.
Dia menambahkan, alasan Desa Nunuk menjadi Desa Wisata Budaya juga karena peran penting desa ini dalam sejarah terbentuknya Majalengka.
Kerajaan Talaga Manggung, salah satu kerajaan yang berkaitan erat dengan terbentuknya Kabupaten Majalengka ini memiliki tradisi memandikan benda pusaka setiap tahunnya.
Namun, acara ini tidak akan dimulai jika air dari Desa Nunuk belum datang.