"Ada yang lebih suka terbangnya yang LCC, ada yang suka full service ada yang suka premium," tuturnya.
Tidak hanya itu, sambung Alvin, banyak warga Bandung ke Jakarta tidak sekadar terbang, tapi kegiatan lain.
"Kalau warga Bandung diberi iming-iming terbang dari Kertajati, apa yang membuat mereka tergiur?" tanya dia.
Sayangnya, menurut Alvin, strategi komunikasi Kementerian Perhubungan dan pemda masih self center. Belum ke pengguna jasa dan airline.
BACA JUGA:Jika Terbang dari Bandara Kertajati, Maskapai dan Penumpang Akan Mendapatkan Keuntungan Ini
Padahal, airline dan konsumen saling tarik menarik. Konsumen juga akan melihat di Kertajati penerbangan apa saja? Sementara airline juga tidak bisa lama-lama di Kertajati.
"Kalau sepi, mereka akan mengurangi penerbangannya dan semakin berkurang, semakin tidak menarik bagi penumpang. Ini akan terjadi seperti yang dulu," bebernya.
Dia juga mengingatkan bahwa Oktober nanti Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dioperasikan. Timing ini, justru membuat Bandara Kertajati akan berebut dengan Bandara Halim Perdanakusuma.
"Kertajati ini sudah pernah mati suri, ini pernapasan buatan hidup lagi. Jangan sampai mati lagi. Kalau mati lagi, saya nggak berani membayangkan," bebernya.
BACA JUGA:Maung Presisi Polres Cirebon Kota Amankan Empat Remaja, Mau Tawuran Konten Live Instagram
Selain itu, Alvin mempertanyakan upaya pemerintah daerah memberikan manfaat bagi warga setempat untuk menikmati manfaat dari Bandara Kertajati.
"Pasar yang cukup besar, pengantar dan penjemput perlu diperhatikan. Menparekraf perlu dilibatkan, promosikan pariwisata bukan hanya di Majalengka, tetapi di sekitarnya," tandas dia.