Sekala dan Niskala, Panjang Jembatan Selat Bali - Jawa Hanya 39 Kilometer, Tapi Mustahil Dibangun

Sabtu 30-09-2023,10:40 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

RADARCIREBON.COM - Panjang Jembatan Selat Bali - Jawa hanya sekitar 39 kilometer dan dibuat seperti jalan tol layang, di atas permukaan laut. Tetapi proyek ini seperti mustahil dibangun karena beberapa hal.

Bahkan meski baru wacana, pembangunan Jembatan Selat Bali sudah ditolak. Padahal insfrastruktur ini diyakini akan sangat bermanfaat untuk masyarakat dan pergerakan ekonomi Jawa Bali.

Apalagi di momen tertentu seringkali terjadi penumpukan di pelabuhan penyeberangan baik Ketapang di Kabupaten Banyuwangi maupun di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Penumpukan kendaraan di pelabuhan ini, tidak lepas dari animo masyarakat yang hendak menyeberang Selat Bali baik dari arah Pulau Dewata maupun Jawa.

BACA JUGA:4 Hal yang Membuat Jembatan Jawa-Bali Sulit Terwujud, Usulan Profesor pun Ditolak, Hanya Gegara Terkait Mitos?

Menilik rencananya, Jembatan Selat Bali dengan panjang 39 kilometer akan terhubung dengan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi via Besuki dan Jember di sisi Pulau Jawa.

Kemudian di sisi Pulau Bali, Jembatan Selat Bali terhubung dengan Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi yang hingga kini masih dalam tahap rencana pembangunan.

Sebanyak 3 kota besar akan terhubung lewat akses Jembatan Tol Selat Bali yakni, Denpasar, Gilimanuk dan Banyuwangi.

Melansir Wikipedia, pembangunan Jembatan Selat Bali ini ditolak oleh Perhimpunan Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Jawa - Bali Sudah Fix Dilarang, Berkali-kali Muncul Selalu Ditolak, Memicu Kerusakan

Menurut I Komang Arsana, dalam mitologi Dang Hyang Sidimantra atau versi penulisan lain Dang Hyang Siddhi Mantra justru sengaja memisahkan antara Pulau Bali dengan Pulau Jawa.

Mitologi Hindu Bali yang telah masuk dalam sejarah Bali itu, menurutnya secara sekala dan niskala.

Bali dengan Jawa sejak awal memang sudah dibuat sedemikian rupa, harus dibatasi laut yang merupakan salah satu filter sehingga hal-hal negatif dan pengaruh buruk dari luar Bali dan segala sesuatu dari luar Bali menjadi lebih mudah diawasi.

Gubernur Bali, Wayan Koster ketika mendengar wacana tersebut muncul lagi, kembali menegaskan penolakannya.

BACA JUGA:WHOOSH Kereta Cepat Jakarta Surabaya Lewat Kertajati, Ini Rincian Daerah yang akan Dilewati di Majalengka

Kategori :