RADARCIREBON.COM - Mudah-mudahan jalan tol menuju Kuningan bukan hanya sekadar wacana. Dulu, Belanda juga pernah merencanakan jalur kereta api Majalengka-Kuningan, tetapi tak pernah terwujud.
Hampir mirip dengan wacana jalan tol menuju Kuningan, jalur kereta api yang diwacanakan pemerintahan Hindia Belanda itu, bakal melintasi lereng Gunung Ciremai.
Dalam sepakan belakangan, wacana rencana Jalan Tol ke Kuningan yang bakal menghubungkan Cipali dan Getaci, sedang ramai di Bocarakan. Tol tersebut akan melingkari lereng Gunung Ciremai.
Jalur kereta yang direncanakan Belanda itu akan menghubungkan Cirebon, Majalengka dan ke Kuningan. Jalur kereta itu direncanakan melalui Stasiun Kadipaten menuju Majalengka, kemudian baru ke Kuningan.
BACA JUGA:Jessica Mila Hamil Anak Pertama, Michelle Joan Bilang Begini: Ada yang Muncul
Jakur kereta api dari Kadipaten yang direncanakan Belanda itu bakal melalui rute selatan. Artinya akan melalui Majalengka Kota, Maja, Talaga dan Cikijing. Baru menuju ke Kuningan.
Seperti diketahui, dulu ada jalur rel kereta api dari Cirebon menuju ke Kadipaten. Namun jalur ini sekarang sudah tidak ada lagi.
Jika pembangunan jalur kereta api dari Kadipaten-Majalengka-Kuningan terwujud, bisa jadi sekarang akan ada stasiun kereta api di Majalengka Kota. Mungkin juga akan ada stasiun kereta api di Maja, Talaga atau Cikijing.
Seandainya terwujud pun, nasibnya bakal tidak jauh dengan jalur Cirebon - Kadipaten. Jalur tersebut nasibnya kini tinggal kenangan.
BACA JUGA:5 Drama di Pekan ke-14 Liga 1 2023/2024, Beckham Bersykur dan Kejadian Horor di Tangerang
Adalah Bataviaasch nieuwsblad terbitan 5 Oktober 1912, yang memuat rencana pembangunan jalur kereta api dari Kadipaten ke Kuningan.
Surat kabar tersebut juga mejelaskan jika jalur kereta api itu akan melintasi sebagian Selatan Gunung Ciremai di Kabupaten Majalengka baru menuju Kuningan.
Bataviaasch Nieuwsblad atau Surat Kabar Batavia adalah salah satu media harian terdepan dan terbesar di Hindia Belanda.
Surat kabar itu pusat di Batavia atau Jakarta sekarang. Media ini dibaca di seluruh nusantara. Kantor beritanya didirikan oleh wartawan dan penulis Belanda PA Daum tahun 1885 dan terus berdiri sampai 1957.
BACA JUGA:Klasemen Liga 1 Setelah Persib Bantai Persita di GBLA, Bojan Mengaku Tak Menyangka