RADARCIREBON.COM - Banyak yang belum tahu. Ternyata dulu ada jalur rel kereta api cabang khusus yang menghubungkan Palimanan ke Gunung Giwur.
Jalur tersebut juga sebagai bagian dari jaringan rel kereta api Cirebon - Kadipaten yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Seperti diketahui, Pemerintah Hindia Belanda mulai mengoperasikan jalur kereta api dari Cirebon menuju ke Kadipaten Majalengka pada tahun 1901.
Kemudian pada Tahun 1922 dari Palimanan dibuat jalur cabang khusus ke arah Gunung Giwur yang sekarang masuk dalam wilayah Desa Kepuh.
BACA JUGA:AROMA JUARA! Persib Bandung 3 Besar, Hanya Selisih 4 Poin dengan Pemuncak Klasemen
Rel itu arah Gunung Giwur itu digunakan untuk transportasi mengangkut pasir dan batu kricak. Juga untuk jalur pipa air dari Cikalahang yang dialirkan hingga ke Stasiun Cirebon.
Jalur cabang khusus ini dibuka pada 1 Juli 1922. Entah apa alasannya, jalur tersebut kemudian dinonaktifkan pada Tahun 1933.
Hingga sekarang baik jalur Cirebon-Kadipaten atau cabang khusus Palimanan - Gunung Giwur tinggal kenangan.
Memang banyak perdebatan soal jalur khusus tersebut. Dalam banyak tulisan disebutkan jalur cabang khusus itu dari Palimanan menuju Gunung Giwur.
BACA JUGA:Kalah Bersaing, Jalur Kereta Api Cirebon - Kadipaten Ditutup, Jejaknya Sudah Sulit Dijumpai
Namun, ada pula yang menuliskan jalur cabang khusus itu dari Klangenan menuju Gunung Giwur.
Disebutkan, ketika sampai di perhentian ketujuh di Klangenan, terdapat percabangan khusus ke arah Gunung Giwur sepanjang 5 kilometer.
Jalur dari Klangenan atau Palimanan menuju Gunung Giwur itu memang cukup menarik. Jalur tersebut. Selain khusus untuk mengangkut pasir dan batu, juga digunakan untuk jalur pipa air bersih.
Bahkan banyak yang memperkirakan jalur itu bersamaan dengan pembuatan pipa dari mata air Gunung Ciremai di Cikahalang menuju ke Stasiun Cirebon Kejaksan.
BACA JUGA:Sebelum Jalan Tol, Kuningan Punya Jalan Baru ke Palutungan, Lebar 7 Meter