Sultan Naik KRI Teluk Cirebon

Sabtu 01-02-2014,11:46 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

LEMAHWUNGKUK- Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE beserta abdi dalem Keraton Kasepuhan Cirebon mengunjungi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Cirebon (543) yang singgah di Pelabuhan Cirebon, Kamis (30/1). KRI Teluk Cirebon (543) adalah kapal yang bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai kapal pengangkut logistik. Sultan Sepuh mengatakan, kunjungan dirinya ke KRI Teluk Cirebon (543) adalah wujud dari kedekatan emosional. \"Melihat faktanya, Cirebon adalah salah satu daerah yang berada di wilayah pesisir laut. Ini suatu kedekatan emosional kita untuk silaturahmi dengan para panglima dan prajurit KRI Teluk Cirebon saat singgah di Pelabuhan Cirebon,\" ujar Sultan. Sultan juga menjelaskan KRI Teluk Cirebon (543) adalah salah satu armada laut yang mempunyai sejarah yang panjang. \"Seperti yang kita ketahui, Wali Sanga, salah satunya Sunan Gunung Jati pada zaman dahulu memanfaatkan laut untuk syiar Islam. Termasuk pada zaman kemerdekaan hingga revolusi, angkatan laut Cirebon punya sejarah yang penting. Sebuah perjalanan yang panjang ini diabadikan dalam kapal perang KRI Teluk Cirebon,\" jelasnya. Sultan pun berterima kasih kepada seluruh Panglima TNI Angkatan Laut yang sudah mengabadikan Teluk Cirebon dalam kapal perang. \"KRI Teluk Cirebon adalah sebuah kebanggaan masyarakat Cirebon. Semoga kunjungan ini bisa menambah semangat para panglima dan prajurit angkatan laut untuk terus berlayar di lautan lepas,\" harapnnya. Sementara Komandan Kapal Perang KRI Teluk Cirebon (543), Mayor Laut (P) Fajar Hernawan mengatakan, pertemuan dengan Sultan Sepuh sudah direncanakan sebelumnya. \"Kita ingin bersilaturahmi dengan Sultan untuk memperdalam spiritual, karena KRI Teluk Cirebon punya latarbelakang pribadi di Cirebon,\" ujar lulusan Akademi Angkatan Laut 1997 itu. Fajar menjelaskan, kedatangan KRI Teluk Cirebon (543) sejak Selasa (28/1) di Pelabuhan Cirebon untuk singgah dalam operasi Rakatajaya, dalam pengamanan Laut Jawa, Selat Sunda, hingga Pulau Bangka. \"Selain bertemu Sultan, kita juga menyempatkan diri ke Makam Sunan Gunung Jati,\" pungkasnya. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait