Total biaya pembangunan jalan tol tersebut sejak 2011 sampai dengan selesai di tahun 2023 adalah sebesar Rp 18,2 triliun.
Menurut Basuki, tarif Tol Cisumdawu bisa seperti yang sekarang ini, karena anggaran dari pemerintah, tidak 100 persen oleh swasta.
Bila tol tersebut dikerjakan full oleh swasta, tarifnya diperkirakan bisa 2 kali lipat dari yang saat ini diberlakukan.
Sebagai rincian, dari anggaran sebesar itu, Rp 9,1 triliun diantaranya adalah uang negara, sebagian untuk konstruksi di Seksi 1 dan 2.
Kemudian sisanya adalah untuk pembebasan lahan. Sedangkan anggaran sisanya dari swasta yakni pemenang konsesi.
Tol Cisumdawu memiliki panjang 61,7 kilometer dan terbagi dalam 6 seksi mulai dari Cileunyi sampai dengan Ujung Jaya.
Berikut pembagian pembangunan Jalan Tol Cisumdawu:
1. Dikerjakan Pemerintah
Seksi 1 Cileunyi - Pamulihan memiliki panjang jalan 11,45 Km, Seksi 2 Pamulihan - Sumedang dengan rute sepanjang 17,05 kilometer.
2. Dikerjakan Swasta
Seksi III Sumedang - Cimalaka (4,05 Km), Seksi IV Cimalaka - Paseh (8,20 kilometer), Seksi V Paseh - Ujungjaya (14,9 kilometer), Seksi VI Ujung Jaya - Junction Dawuan (6,065 kilometer).
Kendati demikian pasca tol tersebut, ternyata baru-baru ini Bos PT CKJT, M Jusuf Hamka justru buka-bukaan soal adanya anggaran bengkak dari biaya konstruksi Jalan Tol Cisumdawu tersebut.