Dari sini, nasabah atau pemilik akun bisa melakukan identifikasi dengan lebih akurat dan tidak bisa dipalsukan.
Andrijanto mengatakan pihaknya tak hanya menjamin keamanan siber atas sistem dan platform yang dimiliki, namun juga aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
BRI juga rutin melakukan identifikasi kerentanan dan testing yang ketat untuk memastikan tidak ada celah di setiap inovasi produk digital.
"Respons cepat untuk bisa recover dari suatu insiden membutuhkan kolaborasi lintas sektor baik dengan fintech, regulator, penegak hukum, dan telekomunikasi. Harus ada kolaborasi yang makin kuat antara sektor terkait," lanjutnya.
Selain pengamanan berlapis melalui penjaminan keamanan, layanan, dan operasional, BRImo juga menerapkan protection technology serta menggunakan artificial intelligence untuk mendeteksi ancaman secara cepat dan tepat. Sehingga nasabah tidak perlu khawatir untuk bertransaksi melalui BRImo.