Wakil Kota Cirebon Kurang Berkualitas

Senin 03-02-2014,11:59 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

HASIL buruk yang diraih wakil-wakil Kota Cirebon di pekan perdana dan kedua LGK U-12 seri wilayah Cirebon menuai kritik dari pemerhati pembinaan usia muda, Muhammad Tubadi. Pelatih SSB Taruna Jati Kota Cirebon itu merasa, Asosiasi PSSI Kota Cirebon tidak jeli ketika menentukan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang dikirimkan ke kejuaraan yang bermuara pada Piala Dunia berlabel Gothia Cup di Gothenburg, Swedia itu. Jika dilihat pada klasemen sementara, dari empat SSB yang diturunkan Kota Cirebon, hanya SSB Rajawali yang sukses mengemas dua kemenangan dari dua laga dan berada di peringkat ketiga. Sementara tiga SSB lainnya: SSB IGOKU, Tunas Muda dan M Khaelani belum meraih kemenangan sekalipun. IGOKU bercokol di peringkat kelima, Tunas Muda di peringkat enam. Sementara SSB M Khaelani yang melegenda berada di peringkat ketujuh (selengkapnya lihat grafis). Memang, masih terlalu dini kalau menyebut ketiga SSB dari Kota Cirebon tersebut bakal gagal. Itu karena masing-masing tim baru melaksanakan dua kali pertandingan. Namun, posisi ketiga SSB di daftar klasemen sementara menggambarkan betapa pembinaan sepak bola di Kota Cirebon jauh tertinggal dari daerah lain. Hal itulah yang membuat Tubadi merasa perlu mengkritisi kebijakan PSSI memilih wakil di LGK U-12. Menurut pelatih yang sudah berkecimpung membina pemain usia dini sejak 1996 itu, SSB M Khaelani tidak layak diturunkan di LGK U-12. Itu karena pembinaan yang dilakukan Akhyar Tosin cs tidak berjalan dengan baik. “Semangat Almarhum M Khaelani tidak dihayati para penerusnya. Saran saya, Pak Akhyar sebaiknya istirahat saja. Biar pembinaan dilanjutkan oleh orang-orang yang lebih muda dan fresh,” tuturnya. Wakil-wakil Kota Cirebon di LGK, menurut Tubadi, belum teruji kemampuannya. Sebab, tidak ada proses seleksi atau kualifikasi seperti yang dilakukan Asosiasi PSSI Kabupaten Cirebon. “Tim yang diturunkan di LGK ditunjuk begitu saja. Tanpa ada penilaian atau proses seleksi yang objektif,” jelasnya. Terpisah, Sekretaris Umum Asosiasi PSSI Kota Cirebon Didi Sunardi mengatakan kalau pihaknya tidak menggelar seleksi karena tidak memiliki dasar yang kuat. Sebab, panitia LGK U-12 seri wilayah Cirebon tidak memberikan surat resmi mengenai penunjukkan panitia internal untuk menggelar seleksi. “Bagaimana kita menggelar seleksi sementara dasarnya tidak ada? Karena itu, PSSI mempercayakan penunjukkan SSB kepada Pak Akhyar sebagai sesepuh sepak bola di Kota Cirebon,” terangnya. Sementara itu, Akhyar Tosin sendiri mengaku sudah menentukan SSB terbaik yang ada di Kota Cirebon. Akhyar dengan tegas menyebut SSB baru yang beberapa tahun ini berdiri merupakan pengkhianat M Khaelani. “Mereka yang mendirikan SSB dan pelatih-pelatihnya, dulu saya yang latih. Satu persatu meninggalkan saya. Saya tidak percaya lagi sama mereka,” cetusnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait