PATROL – Harga gas elpiji ukuran 3 kilogram di sejumlah wilayah Indramayu bagian barat cukup mahal. Di wilayah Patrol salah satunya, warga membeli gas melon dengan harga Rp20 ribu per tabung. Padahal harga eceran tertinggi (HET) dari agen ke pangkalan per tabung hanya Rp13.400, sementara dari pangkalan ke pengecer Rp14.500 per tabung. Mahalnya harga gas melon dikeluhkan warga karena dirasa cukup membebani. Warga berharap harga tidak terlalu tinggi. Seperti dungkapkan Kaswinih (44), warga Desa Patrol. Menurutnya, sampai saat ini harga gas subsidi tersebut masih tinggi. “Saat terjadi kelangkaan harganya mencapai Rp25 ribu per tabung. Sekarang gas sudah mudah didapatkan tetap harganya masih tinggi yaitu Rp20 ribu. Memang turun, tapi tidak sesuai HET yang sudah ditetapkan pemerintah,” ujarnya. Hal senada disampaikan Sukandi (45) warga lainnya. Ia membeli gas melon dari pengecer keliling seharga Rp20 ribu. “Apalagi di warung harganya bisa lebih. Seharusnya itu tidak terjadi karena sangat membebani. Apalagi sekarang tidak terjadi kelangkaan dan harusnya harga tidak mahal,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (2/2). Dirinya meminta kepada Hiswana Migas agar segera melakukan tindakan terhadap agen maupun pangkalan yang mengabaikan keputusan pemerintah, atau dengan seenaknya menaikan harga gas melon. “Karena faktanya memang demikian. Harga gas yang kita beli itu per tabung Rp20 ribu. Jika itu dibiarkan maka akan terus terjadi. Bahkan ketika kembali terjadi kelangkaan naiknya tidak kira–kira,” kata Sukandi. (kom)
Warga Keluhkan Harga Gas Melon
Senin 03-02-2014,12:08 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :