CIMAHI, RADARCIREBON.COM - Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin optimistis penyelenggaraan Pemilu 2024 di wilayah Jabar berlangsung lancar, aman, dan kondusif.
Keyakinan tersebut ia sampaikan setelah melihat simulasi latihan gabungan fungsi tingkat Polda Jabar dalam rangka pengamanan Pemilu 2024, di Lapangan Brigif 15 Kujang II Kota Cimahi, Kamis 12 Oktober 2023.
"Polri dan TNI sudah siap dan tentunya ini akan memperkuat kesiapan kita dalam menghadapi Pemilu 2024 di Jabar yang aman, lancar, dan damai," ujar Bey.
Simulasi penganan Pemilu 2024 melibatkan 1.089 personel Polri dibantu TNI, dinas perhubungan, satpol PP, pemadam kebakaran dan linmas.
BACA JUGA:Jangan Macam-macam, Pemerintah Sedang Siapkan Perangkat Hukum Khusus untuk Tangani Kasus Narkoba
Simulasi meliputi kondisi saat kampanye, pelaksanaan pencoblosan, pengamanan kotak suara, hingga penanganan aksi unjuk rasa dan antisipasi tindakan huru hara.
Bey mengatakan, semua antisipasi dari para petugas keamanan telah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku tanpa melanggar hak asasi manusia.
"Dalam simulasi tadi Pak Kapolda menyampaikan bahwa semua antisipasi dari para petugas telah melalui prosedur dan tahapan sesuai peraturan berlaku, jadi tidak ada pelanggaran yang dilakukan petugas dalam simulasi tersebut," katanya.
Menurut Bey, tahapan awal paling krusial dalam Pemilu 2024 yang perlu diwaspadai adalah memastikan warga telah masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
BACA JUGA:Dinonaktifkan dari Jabatan DPR RI, Edward Tannur: Tidak Perlu Ada Intervensi
Masyarakat yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih namun namanya belum tercantum dalam DPT berpotensi menyebabkan dinamika.
"Tahapan paling krusial tentunya harus melakukan pengecekan DPT apakah sudah terdata atau belum, itu tentu paling penting jangan sampai ada masyarakat sudah mempunyai syarat sebagai pemilih tapi belum terdaftar," ujarnya.
"Kedua, pada saat kampanye. Kami yakin semua akan mengikuti aturan berlaku," tambah Bey.
Bey menyebut, tidak ada satu daerah tertentu yang menjadi prioritas khusus pengamanan. Semua daerah mendapatkan prioritas keamanan yang sama.
"Semua menjadi prioritas, tidak ada daerah yang lebih rendah pengamanannya tapi semua sama," ucapnya.