Ada sinkronisasi kurikulum yang dilakukan dengan dunia usaha dan industri.
Pemanggilan guru tamu juga dilakukan untuk memberikan materi pada siswa. Praktek Kerja Lapangan juga turut memberikan waktu siswa untuk berlatih memasuki dunia kerja selama 6 bulan.
Tak hanya itu, anak juga dibekali dengan pembekalan kerja mulai dari persiapan psikotest, cara membuat CV dan lamaran kerja yang menarik, public speaking, hingga cara berpenampilan, teknik wawancara, juga beauty class.
BACA JUGA:Bandara Kertajati Dijual ke Asing? Begini Fakta Sesungguhnya
BACA JUGA:Jadwal Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia, Marc Klok Bicarakan Peluangnya
"Di tahun 2022, angka keterserapan lulusan mencapai 72% dimana sebanyak 55% sudah bekerja dan sisanya melanjutkan ke perguruan tinggi serta berwirausaha," tukasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Wahidin, Sopudin SPd menuturkan job fair ini digelar guna menjembatani lulusan SMK Wahidin dengan dunia industri.
Diharapkan kegiatan ini dapat mempermudah mereka dalam akses pelamaran kerja. Melalui kegiatan ini juga diharapkan kerjasama dengan mitra di dunia usaha dan industri bisa terjalin erat.
"Kami berharap dengan kemudahan akses untuk melamar kerja ini, lulusan SMK Wahidin bisa lebih mudah masuk dunia kerja tanpa perlu datang ke perusahaan tersebut," tukasnya. (opl)