Ada hal lain yang unik di bagian lantai bale tani ini. Setiap lantai akan dilapisi dengan kotoran sapi atau kerbau. Ini menjadi simbol kerja keras.
Jika beruntung, saat mengunjungi desa wisata ini diperlihatkan proses melapisi lantai dengan kotoran kerbau atau sapi tersebut.
HIngga saat ini Desa Wisata Sasak Ende pun terus berkembang dan masih ditempati oleh masyarakat lokal sebanyak 136 orang yang terdiri dari 36 kepala keluarga.
Di Desa ini ada 48 bangunan dimana 25 di antaranya merupakan rumah tradisional bale tani dan sisanya gazebo sebagai sanggar seni serta bangunan pendukung lainnya.
"Bukan hanya bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal dan melihat keberagaman adat istiadat di sini, Desa Sasak Ende juga memproduksi beberapa kerajinan yang bisa dibawa sebagai cindera mata," tukasnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gudang Rongsokan di Jl Diponegoro Cirebon Kebakaran, Api Masih Berkobar
BACA JUGA:2 Orang Wanita berambut Pirang Jadi Pengedar Narkoba di Cirebon, Modusnya Jualan Online dan COD
Jenis bangunan dan rumah tradisional yang masih terjaga kelestariannya di Desa Wisata Sasak Ende ini, antara lain:
Selain bale tani, di Desa Wisata Sasak Ende juga terdapat sejumlah bangunan tradisional lainnya yang masih terjaga kelestariannya.
Antara lain adalah bale jajar sebagai tempat pertemuan warga, berugak gazebo untuk bercengkerama, bale alang untuk lumbung padi dan hasil panen.
Kemudian ada jejangak bangunan yang digunakan sebagai menara pantau dan menjaga keamanan.