Pasrah, Iswardi Cahyana Penghuni Rumah yang Dieksekusi PT KAI Singgung Azab dan Israel
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Iswardi Cahyana, penghuni rumah yang dieksekusi PT KAI di Jalan Ampera Kota Cirebon mengaku pasrah.
Dia tidak akan melakukan perlawanan hukum. Iswardi Cahyana mengatakan, dirinya pasrah kepada Allah.
"Langkahnya? Ya, engga ada. Saya nunggu Allah aja. Engga (melakukan perlawanan). Saya hanya punya Allah. Ya, gimana aja Allah menghadapi Israel," ungkapnya kepada wartawan.
Iswardi Cahyana juga menyinggung soal azab atau hukuman dari Allah.
BACA JUGA:Mobil Baru untuk Camat dan Kadis Kabupaten Cirebon, Pengamat: Pemkab Tidak Peka
BACA JUGA:2 Rumah Dinas PT KAI di Jalan Ampera Kota Cirebon Dieksekusi, Langsung Dikosongkan
"Pasrah. Nanti juga akan ada. Akan ada buktinya nanti. Lilat aja nanti, akan ada buktinya. Saya bukan pegawainya (kena azab), tapi yang memerintahkan itu (eksekusi) akan ada azab," tandasnya.
Iswardi mengaku sudah tinggal di rumah yang terletak di Jalan Ampera Kelurahan Pekiringan Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, itu sejak tahun 1982.
Dia juga mengaku tidak begitu memahami persoalan hingga terjadi eksekusi dan pengosongan rumah nomor 27A dan 28A tersebut.
"Kalau proses pengosongan sih saya engga begitu paham, istilahnya kan," kata Iswardi.
BACA JUGA:71 Unit Mobil Baru Untuk Kadis dan Camat Kabupaten Cirebon
BACA JUGA:5 Pemuda Inspiratif Dapat Penghargaan 14th SATU Indonesia Awards 2023
"Memang saya juga, kesalahan saya di mana? Saya dipidanakan 167, penyerobotan rumah tahun 2014. Nah, saya (tinggal) di sini aja dari tahun 81," tutur Iswardi.
Putra purnawirawan polisi itu pun tak terima disebut menyerobot aset milik PT KAI. Dia juga tidak mau melakukan perjanjian kontrak atau sewa dengan PT KAI.