Kittel Menang tanpa Bantuan

Sabtu 08-02-2014,10:08 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

DUBAI - Dubai Tour seolah menjadi arena latihan yang lapang bagi pembalap Giant-Shimano, Marcel Kittel untuk menjajal semua potensinya. Apabila pada etape kedua Rabu (6/2) lalu dia menang karena benar-benar dikawal oleh formasi rekan setim, pada etape ketiga kemarin (7/2) dia menunjukkan bahwa tanpa seorang lead out man (pembalap yang mengantar menuju adu sprint) pun dia tetap perkasa. Padahal, kekuatan Kittel sudah dikuras di dua tanjakan sebelum finis. Beberapa sprinter pun drop gara-gara dua tanjakan tersebut. Namun, pembalap Jerman itu tetap yang paling perkasa di arena bunch sprint meskipun harus sendirian sejak satu kilometer terakhir. Pada detik-detik terakhir dia mampu melenting dengan cepat meninggalkan Juan Jose Lobato (Movistar) dan Peter Sagan (Cannondale). \"Dua tanjakan itu benar-benar menguras tenaga. Jika ada satu kilometer tanjakan lagi, rasanya saya mungkin juga akan drop. Tim berusaha menolongku selama mungkin mereka bisa mengawal. Tapi pada akhirnya kami harus berpisah dan membiarkan siapapun yang tersisa. Rasanya lebih sulit tanpa rombongan,\" katanya. Etape ketiga kemarin berlangsung antara rute Dubai-Hatta sepanjang 162 kilometer. Meski rute didominasi jalur datar, dua tanjakan membuat balapan berlangsung lebih sulit. Meskipun begitu, tetap ada sejumlah pembalap yang breakaway. Namun, pada akhirnya hanya enam pembalap yang bertahan. Mereka adalah Evan Huffman (Astana), Willie Smit (Vini Fantini-Nippo), Ruslan Karimov (RTS-Santic Racing Team), Alexandr Pliuschin (Skydive Dubai Pro Cycling Team), Diogo Nunes (Banco BIC-Carmim), dan Jo’o Pereira (Banco BIC-Carmim). Enam pembalap itu dengan nyaman memimpin di depan. Mereka sangat agresif hingga memaksa penguasa klasemen Taylor Phinney (BMC Racing Team) mengirim pembalap di depan grup untuk mencegah mereka terlalu cepat. Strategi itu terbukti sukses. Enam pembalap mulai melambat pada 38 kilometer terakhir. Buktinya, gap dari peloton terus menurun hingga hanya 2 menit. Di 34 kilometer terakhir, tak ada lagi pembalap yang breakaway kecuali Pliuschin. Pembalap asal Moldova itu ngotot untuk berpisah dari peloton. Bahkan, hingga balapan tersisa 16 kilometer, dia masih leading 1 menit 58 detik. Keunggulannya turun hingga 44 detik saat balapan tinggal 12,5 kilometer. Situasi itu membuat sejumlah tim gugup. Mereka rame-rame attack mengejar Pliuschin. Sekitar 40 pembalap, termasuk Fabian Cancellara (Trek Factory) dan Mark Cavendish (Omega Pharma-QuickStep) akhirnya berhasil menangkap pembalap 27 tahun itu. Pada 1.000 meter menuju garis finis, peloton kembali bersama. Para sprinter pun mulai saling bertarung pada 500 meter hingga Kittel mampu menyeruak diantara para sprinter. (aga/ham)

Tags :
Kategori :

Terkait