Ia juga sudah meminta kepada camat setempat, untuk bisa menggali potensi yang ada. Potensi tersebut nantinya, diharapkan bisa menjadi salah satu cara mengurai kemiskinan ekstrem yang terjadi.
BACA JUGA:Melawan Arus Saat Melintas Bawah Fly Over Pegambiran, Sejumlah Pengendara Motor Ditilang
"Potensi yang dimiliki, agar bisa didorong untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrem," kata Imron.
Sedangkan di Kecamatan Talun, terdapat permintaan dari warga, untuk bisa didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menurut Imron, untuk saat ini penanganan terkait SMA, semuanya dipegang oleh pihak provinsi.
Namun Imron menegaskan, pihaknya akan tetap mencarikan solusinya, demi kebaikan masyarakat.
Apalagi ujar Imron, jika pihak desa bisa menyediakan lahan untuk pembuatan sekolahnya.
BACA JUGA:Di Cilegon, Ada Parpol Tidak Miliki Caleg, Calon Wafat masih Tercatat di DCT
"Nanti akan kami bantu ajukan untuk pembangunannya. Solanya, kalau untuk pembangunan lahan tidak bisa," kata Imron.
Imron juga mengungkapkan, bahwa setiap tahunnya, Pemkab Cirebon menganggarkan untuk perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU), sebanyak 700 rumah.
Ia mengakui, jumlah tersebut jauh dari total keseluruhan RUTILAHU yang perlu dilakukan perbaikan di Kabupaten Cirebon, yang hampir mencapai 10.000 rumah.
Oleh karena itu, pihaknya menggandeng BAZNAS Kabupaten Cirebon dan pihak lainnya, untuk bisa terlibat dalam program sosial kemasyarakatan, salah satunya yaitu perbaikan RUTILAHU.
"Kita coba carikan solusi, atas semua permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat," ujar Imron. (*)