Beberapa Poin yang Akan Diperbaiki Ganjar Untuk Menyelematkan Indonesia di Masa Depan

Jumat 10-11-2023,06:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

"Momentum ini harus dipakai karena kita punya bonus demografi. Kira-kira 10-13 tahun ke depan. Jangan sampai ini jadi malapetaka demografi,” tegasnya.

Kelima, menyelamatkan BUMN dari kebangkrutan. Pembangunan infrastruktur yang besar-besaran telah mengorbankan sejumlah BUMN. 

BACA JUGA:Desa Sarabau Terpilih menjadi Lokasi Program BSMSS 2023, Bupati Cirebon: Terima Kasih TNI

Menurut Ganjar, ini dikarenakan kesiapan yang dipaksakan oleh para perusahaan pelat merah dalam mengemban tugas pembangunan proyek.

Dan dari situ, maka timbulah dugaan kuat adanya oknum yang bermain, sehingga berdampak buruk pada perusahaan-perusahaan BUMN terkait.

"Ini yang saya maksud sebagai sesuatu yang prudent. Kita enggak boleh ugal-ugalan," tutur Ganjar.

Keenam, mengembalikan Bulog seperti semula. Ganjar menganggap Perum Bulog perlu dikembalikan pada fungsinya. Dengan begitu, praktik oligopoli pangan dalam negeri dapat dicegah.

Sebab hal ini melirik pada produksi bawang putih dalam negeri yang terus menyusut. 

BACA JUGA:Jadi Ketua MK yang Baru, Suhartoyo: Siap Dengarkan Kritik Publik

Padahal, menurut Ganjar, mahasiswa dari perguruan tinggi dan para peneliti dapat membantu pengembangan varian bawang putih yang paling cocok di Tanah Air.

“Ayo siapa yang bermain? Makelar. Maka petani diminta menanam itu enggak mau. Apa komentarnya? Karena bukan tanaman kita, sulit, ini tanaman subtropis. Ada perguruan tinggi, kasih penugasan," kata Ganjar.

Menurut dia, pangan jangan dilempar ke pasar. Pangan harus dikuasai negara, karena ini hidup mati bangsa.

Dan perbaikan yang ditawarkan Ganjar ialah pertimbangan untuk menggaet Brunei Darussalam hingga Malaysia dalam membangun industri pupuk di Kalimantan.

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Cirebon Gelar Pelatihan Komunikasi dan Penulisan Jurnalistik

"Bicara pertanian yang saat ini pupuknya sampai saat ini masih jadi masalah berat, kenapa nggak bangun industri pupuk di Kalimantan, dengan Malaysia dan Brunei Darussalam? Supaya suplainya dekat, supaya enggak oligopoli," tandas Ganjar. (*)

Kategori :