Media Singapura Perang,Opini KRI Usman Harun

Minggu 09-02-2014,09:39 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Sikap ngambek Singapura terhadap penamaan KRI Usman Harun mulai memicu perang opini. Surat kabar Singapura, The Straits Times mulai membangun opini agar KRI Usman Harun jangan sampai dekat-dekat dengan wilayah negara tersebut. sebab, bisa memunculkan luka lama warga Singapura. Kemarin, The Straits Times menyajikan berita yang menyatakan penamaan KRI Usman Harun bisa menyulitkan hubungan pertahanan antar kedua negara. Karena itu, kapal sepanjang 90 meter itu sudah seharusnya tidak boleh mendekati wilayah laut territorial Singapura. Hal itu akan membuka luka lama dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara. Bagaimanapun juga, lanjut koran tersebut, Usman dan Harun telah dianggap sebagai teroris oleh masyarakat Singapura. Meski begitu, masyarakat Singapura dikatakan memahami jika apa yang dilakukan kedua marinir itu adalah mematuhi perintah atasan. Menanggapi opini yang dibangun media Singapura, Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menyatakan jika pihaknya bisa memahami perasaan warga Singapura. Namun, bagaimanapun juga, penamaan kapal merupakan urusan internal masing-masing negara. Menurut Untung, jika yang dimaksud media tersebut adalah larangan memasuki wilayah teritori, tentu sangat bisa dipahami. Bagaimanapun juga, Singapura selaku pemilik wilayah berhak melarangkapal asing manapun memasuki wilayahnya. \"Kan ada jarak sekitar 12,5 mil di teritori mereka,\" tuturnya. Namun, jika pelarangan yang dimaksud adalah melewati perairan internasional, dalam hal ini selat malaka, maka Singapura tidak berhak melakukannya. \"Jangankan Singapura, kita saja tidak boleh melarang kapal asing melewati perairan internasional yang dekat wilayah kita,\" lanjut alumnus US Naval War College 2009 itu. Karena itu, wacana pelarangan lewat perairan Singapura tidak akan berpengaruh terhadap jalur kedatangan KRI Usman Harun.. Kapal yang direncanakan bakal diawaki 100 prajurit dengan komandan berpangkat kolonel itu dijadawalkan datang tahun ini juga dari galangan di Inggris. Pembelian kapal jenis korvet itu satu paket dengan dua KRI lain, yakni Bung Tomo dan John Lie. KRI Bung Tomo akan memulai operasi penyeberangan dari Inggris pada Medio Juni mendatang. Kapal tersebut akan melewati laut mediterania, laut merah, samudera hindia, dan masuk ke Indonesia lewat selat malaka sebelum merapat ke Makoarmatim di Surabaya. Setelah Bung Tomo, barulah KRI John Lie berangkat disusul KRI Usman Harun di urutan ketiga. Untung belum bisa memastikan tanggal kedatangan kapal-kapal tersebut. Yang jelas, sebelum akhir tahun ini, ketiga kapal sudah berada di Indonesia. \"Kedua kapal itu akan melalui jalur yang sama dengan KRI Bung Tomo,\" tambahnya. Sebagaimana diberitakan, Singapura melayangkan protes atas penamaan Usman Harun untuk kapal perang anyar Indonesia. Pasalnya, Osman Mohamed Ali dan Harun Said adalah marinir yang meledakkan bank McDonald’s House di Singapura saat konfrontasi bertema Ganyang Malaysia pada 1958. (byu)

Tags :
Kategori :

Terkait