Seperti halnya pada pertandingan kedua Grup A Timnas Indonesia U-17 melawan Panama U-17.
BACA JUGA:Tempat Nongkrong Baru di Cirebon Makin Viral, Padahal Belum 100 Persen
BACA JUGA:Bima Sakti Terbukti Sakti, Timnas Indonesia U-17 Berubah saat Lawan Panama
Pertandingan yang dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya ini, dilangsungkan di saat suhu udara meningkat.
Dari catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Surabaya mencapai 36 derajat celcius di siang hari.
Kondisi cuaca tersebut, sangat menyulitkan para pemain untuk bisa menampilkan permainan terbaik selama 90 menit.
Menurut pelatih Panama Mike Stump, cuaca panas yang terjadi di Surabaya menjadi kendala bagi para pemainnya.
BACA JUGA:Kisah Perjuangan KH Abdul Chalim Leuwimunding, Terinspirasi Peristiwa Cimareme Kemudian ke Batavia
BACA JUGA:Pemkar Berikan Santunan untuk Anak Yatim
“Ini pertandingan yang sulit. Rasanya seperti neraka (panas) saat berlari," ucap Mike Stump.
Meskipun bermain dengan cuaca panas, Mike Stump mengaku cukup antusias ketika menjadi lawan Timnas Indonesia.
Dukungan ribuan pendukung tuan rumah, disebutnya sangat baik untuk melatih mental anak asuhnya.
"Merasa antusias meski gagal menang. Sebab, ini merupakan poin pertama mereka di Piala Dunia U-17 setelah sebelumnya dipaksa takluk 0-2 saat melawan Maroko," ucapnya.
BACA JUGA:Lawan Irak, 3 Punggawa Timnas Indonesia Belum Muncul
Gagal meraih poin penuh, Mike Stump memuji penampilan anak buah Bima Sakti dalam pertandingan tersebut.
"Pemain ingin menang karena pertandingan ini penting buat kami. Kami akan menghadapi Ekuador dengan lebih percaya diri. Tapi, kami harus mengaku tim Indonesia bermain bagus,” ujarnya.